Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memprediksi perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia. Identifikasi dilakukan dengan melihat karakter yang mempengaruhi suatu perusahaan menjadi target. Karakter di sini diwakili indicator keuangan suatu perusahaan baik itu berbentuk rasio ataupun non-rasio. Karakter tersebut terbagi dalam enam hipotesis yaitu lnefficient Management hypothesis Size hypothesis, Undervaluation hypothesis, Industry hypothesis, Growth Mismatch hypothesis dan PER Hypothesis. Untuk setiap hipotesis tersebut digunakan rasio keuangan yang sekiranya mencerminkan masing-masing hipotesis tersebut ROE untuk inefficient management hypothesis, total asset untuk size hypothesis PBV untuk asset undervaluation hypothesis, dummy bagi perusahaan perbankan untuk industry hypothesis dan current ration,DER, dan average sales growth untuk growth mismatch hypothesis dan PER untuk PER Hypothesis.Identifikasi perusahaan akuisisi dianalisis dengan model logit. Hasil analisis menunjukkan secara keseluruhan model dapat menerangkan variabel terikat dengan cukup baik dengan variabel PER dan IDUMMY yang mempengaruhi probabilita perusahaan secara signifikan. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh dua hal, pertama perusahaan pengakuisisi selain mempertimbangkan perusahaan listed yang menjadi target akuisisi, juga melihat perusahaan yang tidak listed sebagai perusahaan target. Selain itu, variabel yang dipilih kemungkinan juga kurang menggambarkan karakter perusahaan yang menjadi target akuisisi di Indonesia.Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah membuat prediksi perusahaaan yang menjadi target akuisisi, dengan menentukan titik optimal cut-of Dua metode digunakan untuk menentukan titik ini. Metode minimizing error yang diperkenalkan oleh Palepu (1986) dan metode maximization return yang diperkenalkan oleh Powell (1997). Dari hasil penelitian ditemukan, minimizaton error membelikan cut-off pada titik 0.140 dengan keakuratan 21.6% dan maximization return memberikan cut-off pada titik 0.045 dengan tingkat keakuratan 22%. This research aimed to identify and predicts companies that becoming target of acquisition in Indonesia. Identification is done by seeing at the character which influencing a compary to become target. Character here is represented by company financial indicator either be in the form of ratio or nonratio. The character divided in six hypothesizes, which are Inefficient Management hypothesis, Size hypothesis, Asset Undervaluation hypothesis, Industry hypothesis and Growth Mismatch hypothesis. For every hypothesis, the writer choose ratio that reflect the hypothesis. PER and ROEjbr inefficient management hypothesis; market capitalization and asset total for size hypothesis, PBV for asset undervaluation hypothesis, dummy for banking company for industry hypothesis and current ratio, DER, and average sales growth for growth mismatch hypothesis and PER for PER hypothesis.Identification of Acquisition companies are analysed with legit model. Result of analysis shows, eventhough as a whole model can explain dependent variables good enough and PBV and IDUMMY have a signficance influence in determine me acquisition probability It happen perhaps because of two things, first, acquiring company besides considering listed company becoming target of acquisition, also sees company that is not listed as target of its the acquisition. Second reason, variable selected also unable to depict company character which becoming target of acquisition in Indanesia. While from sign, only PER and ROE having a sign as according to hypothesis.The second step is making prediction of company becoming target of acquisition, by determining optimal cut-off point. No methods applied to determine this point. First method is minimizing ermrs; introduced by by Palepu (198Q and second method is maximization return introthiced by by Powell ( 1997). The result shows, minimization error give cut-off point at 0.140 with accuracy level at 21.6% and maximization return give cut-of point at 0. 045 with accuracy level at 22%. |