ABSTRAK Penelitian ini ingin mengetengahkan suatu pola penyesuaian (adaptasi) sebuahLembaga Pendidikan Tradisional Agama Islam yang disebut Pesantren yang selama initerkenal dengan tradisi lamanya. Tradisi lama yang dimaksud adalah keseluruhan tradisipesantren yang sangat kuat diwarnai oleh doktrin keagamaan. Seluruh tradisi pesantrenberpijak pada Kitab Kuning dan kitab-kitab klasik Islam. Kurikulum pesantren berpijakpada kitab-kitab klasik itu. Dalam system pendidikan dan pengajaran pesantren tidak ada system klas. Santri dianggap menyelesaikan pendidikan apabila mampu danmenguasai kitab kuning dan kitab-kitab klasik lainnya. Dengan kuatnya pijakan terhadap doktrin keagamaan, maka pesantren yang berwawasan konservatif ini tidak menerima unsur-unsur luar yang bersifat non agama. Sikap "tertutup" ini telah berlangsung berabad-abad lamanya dan merupakan kekhasan utama yang ada pada sistem tradisional ini.Sejalan dengan kemajuan zaman dan perubahan masyarakat, sistem tradisional initidak begitu saja dipertahankan. Untuk dapat mengimbangi perkembangan dan dinamika perubahan masyarakat perlu ada penyesuaian (adaptasi). Adaptasi ini menyentuh berbagai bidang seperti pendidikan dan kurikulum, bidang sosial, ekonomi, dan politik. Proses penyesuaian diri sebuah pesantren terhadap dinamika dan perubahan masyarakat ditunjukan oleh pesantren Daarul 'Uluum di Kotamadya Bogor yang menjadi lokasi utama penelitian ini. Tulisan ini bersifat deskriptif analitik yang lebih mengandalkan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan terhadap berbagai komponen pesantren seperti Kyai (4 orang), Guru/Ustadz (4 orang), Santri (14 orang), orang tua santri (16 orang), tokoh masyarakat (5 orang). Mereka dianggap dapat mewakili unsur-unsur yang yang menjadi subyek penelitian.Dari hasil wawancara dan pengamatan intensif terhadap proses adaptasi pesantrenDaarul 'Uluum terhadap dinamika dan perubahan masyarakat, penelitian ini menemukanberbagai perubahan antara lain bahwa ciri khas pesantren tradisional dimana dominasipendidikan dan pengajaran adalah penguasaan kitab-kitab klasik Islam perlahan-Iahanditinggalkan dengan teradopsinya kurikulum Nasional yang mewajibkan semua lembagapendidikan baik yang agama maupun yang umum menyelenggarakan sistem pendidikan Nasional. Penelitian ini menemukan bahwa pesantren Daarul 'Uluum tidak Iagi bersifattradisional eksklusif, namun sudah mengarah ke modem inklusif. lndikatornya adalahadanya adaptasi kurikulum, adaptasi sistem pendidikan dan pengajaran, adaptasi dibidang keuangan dan ekonomi, sosial, budaya dan politik. Implikasinya di masa depanadalah bahwa pesantren ini akan bisa menghadapi berbagai perubahan dan dinamikazaman karena sifatnya yang sudah terbuka (modem-inklusif). Penulis akhimyaberkesimpulan bahwa karena adanya kemajuan cara berpikir dan dinamika masyarakatmaka sistem pesantren yang selama ini dirasakan sangat "eksklusif" dan tradisionalperlahan-lahan ditinggalkan dan disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yangada.
|