Deskripsi Lengkap
| Bahasa : | ind |
| Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
| Tipe Konten : | text (rdacontent) |
| Tipe Media : | computer (rdamedia) |
| Tipe Carrier : | online resource (rdacarrier) |
| Deskripsi Fisik : | xi, 106 pages + appendix |
| Naskah Ringkas : | |
| Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
| Lokasi : | Perpustakaan UI |
- Ketersediaan
- File Digital: 1
- Ulasan
- Sampul
- Abstrak
| No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
|---|---|---|
| T-Pdf | 15-24-68756038 | TERSEDIA |
| Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20316545 |
Abstrak
Komunikasi memiliki peranan yang penting dalam pembangunan.
Melalui kegiatan komunikasi, masyarakat dididik dan dimotivasi Serta
ditanamkan gagasan-gagasan yang mengajak masyarakat ikut Serta dalam
proses pembangunan. Gerakan Nasional Orang Tua Asuh adalah gerakan
yang mengajak masyarakat untuk menjadi orang tua asuh dalam rangka
mendukung program pemerintah yaitu pelaksanaan wajib belajar pendidikan
dasar 9 tahun. Gerakan ini dimasyarakatkan melalui kegiatan Kampanye
Komunikasi.
Tesis ini melakukan evaluasi terhadap implementasi Kampanye Komunikasi yang dilakukan oleh Lembaga GN-OTA dalam memasyarakatkan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh dan apakah kampanye komunikasi tersebut memberi pengaruh pada partisipasi khalayak terhadap Gerakan Nasional Orang Tua Asuh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survai. Sampel penelitian ditentukan atas prosedur sistematik random sampling terhadap sejumlah responden dari kalangan menengah yang berada diwilayah Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengetahui istilah GNOTA, dan mengatakan pesan-pesan dalam iklan Iayanan masyarakat cukup mudah dipahami. Namun ketika diminta menjelaskan pesan inti dari iklan tersebut, mayoritas responden tidak secara eksplisit mampu mengungkapkan.
Munculnya televisi sebagai pilihan sumber informasi utama responden dalam mengenal istilah GNOTA mengindikasikan betapa televisi kini telah menjadi medium primer dalam kehidupan masyarakat Namun ternyata penggunaan televisi tanpa diimbangi clengan penggunaan media komunikasi Iainnya mengakibatkan kampanye komunikasi hanya dapat menyentuh tataran kognisi khalayak. Rendahnya partisipasi responden daiam program GNOTA menunjukkan tataran kognisi memiliki tingkat signitikansi yang cukup tinggi. Untuk perbaikan kampanye komunikasi GNOTA disarankan untuk memanfaatkan medium komunikasi yang lebih beragam dan tidak hanya mengandalkan televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat, yang terbukti kurang efektif untuk mengkomunikasikan sebuah pesan produk sosial.
Tesis ini melakukan evaluasi terhadap implementasi Kampanye Komunikasi yang dilakukan oleh Lembaga GN-OTA dalam memasyarakatkan Gerakan Nasional Orang Tua Asuh dan apakah kampanye komunikasi tersebut memberi pengaruh pada partisipasi khalayak terhadap Gerakan Nasional Orang Tua Asuh.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan survai. Sampel penelitian ditentukan atas prosedur sistematik random sampling terhadap sejumlah responden dari kalangan menengah yang berada diwilayah Jakarta Selatan.
Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden mengetahui istilah GNOTA, dan mengatakan pesan-pesan dalam iklan Iayanan masyarakat cukup mudah dipahami. Namun ketika diminta menjelaskan pesan inti dari iklan tersebut, mayoritas responden tidak secara eksplisit mampu mengungkapkan.
Munculnya televisi sebagai pilihan sumber informasi utama responden dalam mengenal istilah GNOTA mengindikasikan betapa televisi kini telah menjadi medium primer dalam kehidupan masyarakat Namun ternyata penggunaan televisi tanpa diimbangi clengan penggunaan media komunikasi Iainnya mengakibatkan kampanye komunikasi hanya dapat menyentuh tataran kognisi khalayak. Rendahnya partisipasi responden daiam program GNOTA menunjukkan tataran kognisi memiliki tingkat signitikansi yang cukup tinggi. Untuk perbaikan kampanye komunikasi GNOTA disarankan untuk memanfaatkan medium komunikasi yang lebih beragam dan tidak hanya mengandalkan televisi dalam bentuk iklan layanan masyarakat, yang terbukti kurang efektif untuk mengkomunikasikan sebuah pesan produk sosial.