Prevalensi remaja gizi lebih Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proporsi dan hubungan antara konsumsi mi instan, konsumsi zat gizi, aktivitas fisik, dan karakteristik keluarga pada status gizi lebih remaja SMPN 41 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan metode systematic random sampling. Berdasarkan hasil penelitian pada 213 responden, diketahui 39.1% remaja berstatus gizi lebih. Uji statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara konsumsi energi, karbohidrat, protein, lemak, pendidikan dan pekerjaan ibu dengan status gizi remaja. Oleh karena itu, diperlukan upaya antara sekolah dan puskesmas untuk mengadakan sosialisasi PUGS dalam bentuk penyuluhan kepada orang tua murid dan para siswa secara rutin. The prevalence of overweight adolescent in Indonesia keep increasing every year. This study aimed to determine the associations of instant noodle consumption, physical activity, and family characteristic to overweight adolescent on 41 Public junior High School, South Jakarta and knowing the proportion of all research variable. This study is using cross sectional design and systematic random sampling. From the research of 213 samples, 39.1% samples are overweight. Overall, there are associations between energy, protein, and fat consumption to overweight adolescent. Furthermore, there are associations between educational level and working status of adolescent mother to overweight adolescent. Therefore, The School need to build teamwork with public health centre to hold nutrition education about PUGS to parents and students routinely. |