Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type computer (rdamedia)
Carrier Type online resource (rdacarrier)
Physical Description xv, 193 pages : illustration ; 30 cm
Concise Text
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
S-Pdf TERSEDIA
No review available for this collection: 20318708
 Abstract
Jepang, telah mengalami banyak perkembangan seusai Perang Dingin hingga menjadi salah satu militer tercanggih di Asia Timur. Pada 2006, Jepang dan sekutunya yaitu Amerika Serikat menandatangani perjanjian relokasi dari Okinawa, dimana 59% biaya relokasi ditanggung oleh Jepang. Intensi mempertahankan kehadiran Amerika Serikat tersebut memerlukan justifikasi berdasarkan perspektif Jepang terhadap wilayah sekitarnya. Penelitian ini akan menggunakan konsep balancing dan bandwagoning yang dikemukakan oleh Stephen Walt dalam menentukan kecenderungan strategi pertahanan yang dipraktikkan Jepang, ditambah faktor berupa intensi agresif dari Cina sebagai kompetitor Jepang, perimbangan kekuatan antara Cina dan Aliansi Keamanan Amerika Serikat-Jepang, serta kondisi lingkungan strategis Asia Timur.
Abstract
Japan has experienced many changes since the Cold War until it became one of the most sophisticated military in East Asia. In 2006, Japan and U.S. signed a relocation agreement from Okinawa, in which Japan shared 59% of the cost. This intention of keeping U.S. presence needs to be justified from Japanese perspective of its surroundings. This research will utilize Stephen Walt?s concept of balancing and bandwagoning besides considering several factors such as Chinese aggressive intent as Japan's competitor, balance of force between China and U.S.-Japan, and also strategic environment of East Asia.