Kecukupan konsumsi zat gizi termasuk protein penting untuk terpenuhi pada Anak dalam proses pertumbuhan memasuki usia remaja. Salah satu faktor yang memengaruhi kecukupan konsumsi zat gizi termasuk protein adalah proporsi pengeluaran rumah tangga untuk makanan terhadap pengeluaran total. Semakin tinggi kemiskinan suatu keluarga, maka semakin tinggi pula proporsi pengeluaran untuk makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengeluaran rumah tangga dan faktor lainnya berhubungan terhadap asupan protein. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan disain cross sectional menggunakan data Riskesdas 2010 di Nusa Tenggara Timur.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 82% anak usia 7 - 12 tahun di Nusa Tenggara Timur pada tahun 2010 mengonsumsi protein kurang dari yang seharusnya. Rata - rata proporsi pengeluaran rumah tangga untuk makanan adalah 69,3%. Hasil uji statistik dengan uji multivariat menunjukkan bahwa proporsi anak yang kurang konsumsi protein pada Anak Usia 7 - 12 tahun lebih banyak terjadi pada Anak dengan asupan energi yang rendah, pekerjaan orang tua yang berpenghasilan tidak tetap, tinggal di daerah perdesaan, keluarga yang tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan, pengeluaran rumah tangga untuk makanan yang rendah serta persentase pengeluaran rumah tangga untuk makanan terhadap pengeluaran total. Sedangkan faktor yang paling dominan adalah asupan energi (OR 13,5). Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui hubungan antaran energi dan protein lebih dalam. Adequacy intake of nutrients including protein is important for the children in process of growing into adolescence. One of the factors that influence the adequacy of nutrients including protein consumption is the proportion of household expenditure on food to total expenditure. The higher of poverty level in a family, the higer proportion of expenditure on food. This study aimed whether the household expenses and other factors affect the intake of protein. This study was a quantitative study with cross sectional design using Riskesdas data in 2010 in East Nusa Tenggara.The results show that 82% of children aged 7-12 years consumed protein less than they should. The average proportion of household expenditure on food is 69,3%. Multivariate statistical test shows that the proportion of children who lacked protein intake was more common in children with low energy intake, parents who had irregular income, lived in rural areas, family who does not utilize the service health, low in food expenditure and the percentage of food expenditure to total expenditure. While the factor that dominant the most is energy intake (OR 13,5). Further research is needed to determine the deeper relationship of energy and protein conduction. |