Keunggulan komperatif industri manufaktur di Indonesia perubahan rentang waktu : kasus dua faktor produksi
R.H. Achmadi;
Soekarno, supervisor
([Publisher not identified]
, 1990)
|
ABSTRAK Perdagangan Luar Negeri telah menjadi faktor pendorong dari perekonomian Indonesia, teristimewa dari hasil migas. Walaupun demikian disadari bahwa bertumpu pada komoditas primer minyak atau yang lainnya tidak dapat diandalkan secara sinambung, sebagai alternatif Pemerintah Indonesia mencanangkan bahwa industri haruslah sebagai motor penggerak perekonomian. Ia harus mampu meraih Devisa yang sangat penting untuk pembangunan. Upaya yang dilakukan pemerintah adalah membuat berbagai kebijaksanaan yang diharapkan akan mendorong sektor swasta bergerak di sektor industri terutama yang bersifat menyerap tenaga kerja. Berbagai kebijaksanaan yang dikeluarkan juga dimaksudkan agar sektor industri dapat bersaing di pasaran Internasional. Bersandar pada beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai keunggulan komparatif, tulisan ini mencoba mengaplikasikannya ke Indonesia. Hipotesa dasar yang ingin diuji pada tulisan ini adalah apakah penetrasi pasar ke luar negeri, yang sedikit banyak merupakan pengungkapan dari keunggulan komparatif, sesuai dengan endowment yang dipunyai. Penelitian ini mencakup empat tahun pengamatan yaitu 1971, 1975, 1980, 1985 Pendekatan yang digunakan berdasar modifikasi teori proporsi faktor produksi Hecksher ohlin yang dilakukan oleh Vanek HOV. Metode yang dipakai adalah regresi dengan dua faktor produksi, dua negara dan banyak barang. Kesimpulan umum dari penelitian ini adalah Ekspor Indonesia pada pelita pertama masih belum berhasil memanfaatkan tenaga kerja disebabkan jangkauan komoditas dua murah yang dimiliki. Tampaknya ini ekspor yang ada masih sempit. Sehingga ekspor yang berhasil dilakukan adalah pada komoditas yang berasal dari industri yang relatif padat modal. Pada periode yang lebih kebelakang ternyata terdapat tendensi yang semakin sesuai dengan teori. Pada dua tahun observasi terakhir terli Komoditas yang banyak menggunakan unsur tenaga kerja dominasi industri padat modal pada komoditas . Kalau hanya melihat pada besaran serta arah dari yang digunakan, terdapat indikasi adanya Leontief hasil industri manufaktur Indonesia walaupun hat bahwa Ekspor makin membesar walaupun ekspor masih terasa koefisiensi regresi Paradoks pada ekspor nampaknya lemah. |
S18037-R. H. Achmadi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama badan : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 1990 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | computer |
Tipe Carrier : | online resource |
Deskripsi Fisik : | xiii, 223 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S-Pdf | 14-19-111025076 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20319096 |