Diarrhea can be caused by following things that are eatingmeal without washing hands clean, drinking unboiled water, eatingmeal that perched by flies, open defecation free, dirty house environment, and mothers milk additional food that is gives to early. This study is concerning the relation of total sanitation condition to incidence of diarrhea at society in three subdistrict with scope of Bandung Metropolitan Area Kabupaten Sumedang in 2011. The secondary data was taken from Environmental Health Risk Assessment Kabupaten Sumedang that is conducted in October-November 2011 through questioner, interviews, and observation by surveyor team. This study use cross sectional study design with univariat and bivariat analysis. High diarrhea incidence (58,1%), open defecation free condition (87,6%), unsafe drinking water and food disposal condition (59,6%), society that is not receiving garbage disposal (78,8%), and contaminated household wastewater disposal condition (80,3%) in Kabupaten Sumedang with scope of Bandung Metropolitan Developmental District Area in 2011. Society total sanitation condition that relate to incidence of diarrhea are drinking water and food disposal condition and garbage disposal condition in Kabupaten Sumedang with scope of Bandung Metropolitan Developmental District Area in 2011. Diare dapat disebabkan oleh hal- hal sebagai berikut yaitu makan tanpa mencuci tangan yang bersih, minum air mentah, makan makanan yang dihinggapi lalat, buang air besar di sembarang tempat, lingkungan rumah yang kumuh dan kotor, dan pemberian makanan tambahan ASI terlalu dini. Penelitian ini mengenai hubungan kondisi sanitasi total terhadap kejadian diare pada masyarakat di tiga kecamatan yang merupakan wilayah cakupan Metropolitan Bandung Area Kabupaten Sumedang tahun 2011. Data sekunder diambil dari Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan kabupaten Sumedang yang dilaksanakan bulan Oktober-November 2011 melalui kuisioner, wawancara, dan observasi oleh tim survei. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan analisis univariat dan bivariat. Kejadian diare tinggi (58,1%), kondisi buang air besar (BAB) tidak aman (87,6%), kondisi pengelolaan air minum dan makanan tidak aman (59,6%), masyarakat yang tidak menerima pengelolaan sampah (78,8%), serta kondisi pengelolaan limbah cair rumah tangga tercemar (80,3%) di Kabupaten Sumedang dengan cakupan wilayah pengembangan Metropolitan Bandung Area tahun 2011. Kondisi sanitasi total masyarakat yang memiliki hubungan terhadap kejadian diare adalah kondisi pengelolaan air minum dan makanan serta kondisi pengelolaan sampah di Kabupaten Sumedang dengan cakupan wilayah pengembangan Metropolitan Bandung Area tahun 2011. |