Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai hubungan antara kohesivitas kelompok pada kelompok peserta mentoring agama Islam dengan tanggung jawab siswa sma. Pengukuran kohesivitas kelompok menggunakan alat ukur group environment scale (Carron, 1985) dan pengukuran tanggung jawab menggunakan alat ukur yang dikonstruksi dari teori Sukiat (1993). Partisipan berjumlah 110 siswa yang berasal dari beberapa sma di kota Depok yang memiliki karakteristik sebagai peserta mentoring agama Islam. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan hubungan antara tanggung jawab dengan kohesivitas kelompok peserta mentoring agama Islam pada siswa sma (r = 0.208; p = 0.042, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi kohesivitas kelompok yang dimiliki peserta mentoring agama Islam, maka semakin tinggi tanggung jawab yang dimiliki. Berdasarkan hasil tersebut, seseorang yang mengikuti mentoring agama Islam perlu meningkatkan kohesivitas kelompok sebagai salah satu pendorong yang dapat meningkatkan tanggung jawab. This research was conducted to find relationship between group cohesiveness of Islamic mentoring participants and responsibility among high school students. Group cohesiveness was measured using a modification instrument named group environment scale (Carron, 1985) and responsibility was measured using a instrument constructed from Sukiat (1993). The participants of this research are 110 students from several high schools in Depok who have characteristic as a participant of Islamic mentoring. The main results of this research show that responsibility positively correlated significantly with group cohesiveness of the participants Islamic mentoring among high school students (r = 0.208; p = 0.042, significant at L.o.S 0.05). That is, the higher group cohesiveness of one?s own, the higher showing responsibility. Based on these results, someone who follow Islamic mentoring needs to increase group cohesiveness, as one of constructing responsibility. |