Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh struktur kepemilikan, yang terdiri dari kepemilikan institusi, kepemilikan pemerintah, dan kepemilikan keluarga, serta remunerasi dewan komisaris, umur dan ukuran dari perusahaan terhadap efektifitas dewan komisaris. Efektifitas dewan komisaris dinilai menggunakan skor berdasarkan dengan checklist yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Skor efektifitas diukur berdasarkan karakteristik independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompentensi dari dewan komisaris. Pengujian hipotesis dengan model regresi linier berganda yang menggunakan 468 observasi (firm-year) dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 dan 2011. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan pemerintah, dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektifitas dewan komisaris. Sedangkan, kepemilikan institusi, kepemilikan keluarga, remunerasi, dan umur perusahaan tidak berpengaruh terhadap efektifitas dewan komisaris. This study aims to determine the effect of ownership structure, which consists of institutional ownership, government ownership, and family ownership, and also board of commissioners remuneration, age and size of companies on board of commissioners effectiveness. Board effectiveness was assessed using a score based on a checklist used by Hermawan (2009). The score calculation is base on board characteristics: independence, activity, size of members, and competence of board of commissioners. Hypothesis testing is carried out using multiple linear regression model with 468 observations (firm-year) listed on the Bursa Efek Indonesia during 2010 and 2011. These results indicate that government ownership and size of company have a positive and significant effect on board of commissioners effectiveness. Meanwhile, institutional ownership, family ownership, board remuneration, and firm age do not have any effect board of commissioners effectiveness. |