Latar belakang: Pemberian air susu ibu (ASI) sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal baik fisik maupun mental. Di Indonesia, target cakupan ASI eksklusif 6 bulan adalah sebesar 80%. Namun demikian angka ini sangat sulit untuk dicapai bahkan tren prevalensi ASI eksklusif dari tahun ke tahun terus menurun. Cakupan ASI ekslusif di Propinsi Papua baru mencapai 23%, bahkan cakupan ASI ekslusif di wilayah kerja Puskesmas Nabire Kota hanya mencapai 6,32%. Perilaku pemberian ASI secara ekslusif dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pengetahuan dan karakteristik ibu menyusui. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Nabire Kota tahun 2012. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian survei dengan desain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis chi square. Hasil: Sebagian besar ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Nabire Kota memiliki tingkat pengetahuan tentang pemberian ASI ekslusif pada kategori cukup baik (44.2%). Sebagian besar (70.2%) ibu menyusui di wilayah kerja Puskesmas Nabire Kota tidak memberikan ASI ekslusif kepada bayinya. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan tentang ASI ekslusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Ada hubungan yang bermakna antara umur, pekerjaan ibu, dan paritas dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara pendidikan, serta dukungan petugas kesehatan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif. Background: The provision of breast milk (ASI) is essential for optimal growth and development both physically and mentally. In Indonesia, the target range of 6 months of exclusive breastfeeding was 80%. However, this figure is very difficult to accomplish even the prevalence of exclusive breastfeeding trends from year to year continues to decline. The scope of exclusive breastfeeding in Papua Province reached 23%, even coverage of exclusive breastfeeding in the work area of Health Center Nabire Kota only reached 6.32%. Exclusive breastfeeding behavior can be influenced by various factors, such as knowledge and characteristics of breastfeeding mothers. Objectives: To determine the factors associated with exclusive breastfeeding in the work area Nabire CityHealth Center in 2012. Methods: This type of research is survey research with cross sectional design. Sampling was purposive sampling technique. Data collected using questionnaires. Data analysis using descriptive and chi square analysis. Results: The majority of breastfeeding mothers in the work area of Nabire Kota health center has a level of knowledge about exclusive breastfeeding in the category of fairly good (44.2%). Most (70.2%) breastfeeding mothers in the work area of Nabire Kota health centers do not provide exclusive breastfeeding their babies. The results showed a significant association between knowledge of exclusive breastfeeding with the exclusive breastfeeding behavior. There was a significant association between age, maternal employment, and parity with the exclusive breastfeeding behavior. This study showed no significant relationship between education and support of health care with the exclusive breastfeeding behavior. |