:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Luas petak tanah untuk kebutuhan ruang rumah sederhana yang sehat berkelanjutan di perkotaan (studi kasus : perumnas Depok I)

Deni Wibisono; Abimanyu T. Alamsyah, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004)

 Abstrak

Kebutuhan rumah bagi masyarakat di perkotaan menjadi suatu permasalahan yang dihadapi setiap pengelola kota. Dikarenakan keterbatasan kemampuan penyediaan rumah tinggal yang layak dengan harga teijangkau dan keterbatasan daya beli masyarakat elite perkotaan. Keterbatasan tersebut disebabkan oleh harga peroleban tanah dan biaya konstiuksi yang tinggi di perkotaan. Pemerintah telah berupaya mengatasinya dengan menetapkan aturan mengenai rumah seCierhana, yang meliputi luas minimal tanah dan bangunan, serta harga maksimal rumah sederhana sehat unffik mendapat bantuan subsidi. Dalam penyediaan rumah murah tersebut direa.Iisasikan dalam ben Juas tanah dan bangunan seminimal mungkin dan berada pada lokasi yang relatif jauh dari pusat kota.
Seiring perJalanan Waktu, rumah tersebut digunakan dan dikembangkan untuk memenuhi kebutuban ruang aktivitas kel uarga penghuni. Kebutuhan penghuni berkembang baik dikarenakan fisik, maupun sosial-ekonomi penghuni. Dikarenakan keterbatasan kemampuan finansial dan pemanfaatarrteknologi serta Iuas bangunsn dan yang terlalu kecil, mengakibatkan pengembangan rumah sering kali dflakukan dengan memanfaatkan
Penelitian kuantitatif ini dilakukan dengan metoda expose facto-cross section. Metoda komparatif antar sampel digunakan untuk mendapatkan batasan minimalluas petak tanah. Unit analisis penelitian yang digunakan adalah keluarga inti yang menghuni nunah tinggal di Perumnas Depok 1 Berdasarkan tingkat kepercayaan 90%, nilai sampling error : 5% dan proporsi polulasi sebesar : 50-50, diperoleh 275 unit rumah sampei yang dijadikan responden. Responden dikelompokan menwut ukurnn luas tanah dan tipe awal bangunan. Instrumen yang digunakan adalah: angket, kuestioner, lembar pengamatan, dan pedoman wawancara.
Dalam pengolahan data dilakukan secara bertahap. berbekal data basil angket dan wawancara dinilai untuk mengetihui kategori perilaku kesehatan tingkat pemenuhan kebutuhan fisiologis, psikologis, perlindungan terhadap penyakit dan bencana, serta tingkat pencapaian lditeria rumah sehat, rwnah berkelanjutan dan tentunya rumah sehat berkelanjutan. Setelah basil penilaian diperoleh, kemudian dapat dilalkukan analisis hubungan antara data tersebut dengan variabel bebas yang terdiri dari jumlah penghuni, komposisi usia penghuni, komposisi hubungan kekerabatan, tingkat pendidikan kepala keluarga, penilan kepala keluarga, swnber pembiayaan dominan pengembangan rwnah dan perilaku kesehatan penghuni. fiemikian pula bubungan dengan variabel kontrol yang meliputi luas, Iebar danjum.lah akses kaveling, serta tipe awal bangunan. Data basil penilaian wgunakan pula untuk meoghitung luas tanah minimal yang mampu mencap Lrum berkelanjutan.
Kesimpulan basil analisis pada seluruh sampel membuktiKan bahwa fabor-fak:tor yang berhubungan dengan pencapaian kriteria pemenuhan kebutuhan : (1) fisioloyaitu faktor jumlah penghuni saat ini, komposisi hubungan kekerabatan, tingkat pendiaikan tertinggi kepala ke/uarga, peri/aku kesehotan J?ftnghrmi, luas dan Iebar pet tanah, tipe aw
Kesimpulan hasil analisis dari seiuruh sampel membuktikan faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan pencapaian kriteria rumah sehat adalah tingkat pendidikan tertinggi kepala keluarga, peri/aku kesehatan penghuni, luas petak tanah, Iebar petak tanah dan lipe awa/ bangunan. Faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan dengan pencapaian kriteria rumah berkelanjutan adalah tingkat pendidikan tertinggi kepala keluarga, penghasilan kepala keluarga, peri/aku kesehatan penghuni, luas petak tanah, Iebar petak lanah dan tipe awol bangunan, komposisi usia penghuni, dan komposishubungan kekerabatan. Faktor-faktor yang terbukti memiliki hubungan dengan kriteria rumah sehat berkelanjutan di Perumnas Depok I adalah komposisi hubungan kekerabatan, tingkal pendidikan tertinggi kepa/a ketuarga. p erilaku!kesehatan penghuni luas petak tanah dan tipe awal bangunan. Kesimpulan analisis komparati menghasilkan batasan minimal ukuran luas tanah untuk rumah tinggal sederhana i atas tanan adaJah 110 rn.
Berdasarkan penelitian tersebut, disairankan agar pihak terkait mempertimbangkan kembali ukuran minima luas tanah dan asumsi perhitungan kebutuhan ruang per penghuni pada peratwan mengenai penyediaan rumah sederhana sehat, dan mencernati penyetdiaaan rumah sederhana sehingga tidak terbentuk pemukiman kumuh dikemudian hari. Unt hal tersebut, disarankan agar dilakukan penelitian-penelitian mendasar mengena· besar pengaruh elemen pembentuk ruma berupa fisik bangunan rumah itu sendiri maup fisik/non fisik penghuninya, semngga dapat menentukan bobot nilai dalam Reni1aian suatu laiteria bagi rumah dan penghuninya. Selain penelitian terseout, penelitian mengenai batas maksimal jumlah penghuni rumah dan penelitian untuk melihat perbedaan per!akuan pada rumah tinggal sederhana berdasarkan kondisi lingkungan yang berbeda dirasakan perlu untuk dilakukan.

 File Digital: 1

Shelf
 T11984-Deni Wibisono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T11984
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xxxv, 462 hlm. : ill. ; 35 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T11984 15-23-17969429 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20325539