Kelurahan Petamburan khususnya RW 01, 02 dan 03 sebagian besarwilayahnya merupakan daerah rawan banjir dengan keadaan sosial ekonomirendah sehingga memungkinkan tingginya prevalensi penyakit kulit.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi penyakit kulit padabeberapa RW di kelurahan Petamburan dan pengobatan serta faktor-faktoryang mempengaruhinya. Data didapatkan melalui wawancara menggunakankuesioner dengan responden yang mewakili keluarganya. Hasil penelitianmenunjukkan prevalensi penyakit kulit sebesar 47,57% dari 103 keluargayang diamati, dengan jenis yang terbanyak adalah penyakit kulit akibat jamur(71,43%) dan sisanya adalah infeksi kulit oleh bakteri (28,57%). Tindakanpengobatan terbesar yang dilakukan penderita penyakit kulit adalahswamedikasi dengan obat modern (37,50%), sedangkan lainnya berobat kefasilitas kesehatan (33,93%), tidak melakukan pengobatan (21,43%), danswamedikasi dengan obat tradisional (7,14%). Uji statistik korelasi Spearmandengan tingkat kemaknaan (α) 0,05 menunjukkan adanya hubunganbermakna antara tingkat ekonomi dengan kejadian penyakit kulit dantindakan pengobatan penyakit kulit namun tidak ada hubungan antara tingkatpendidikan dengan kejadian penyakit kulit dan tindakan pengobatan penyakitkulit. |