:: UI - Disertasi Membership :: Kembali

UI - Disertasi Membership :: Kembali

Analisis dampak pelaksanaan program bantuan langsung tunai 2008/2009 pada konsumsi, pendidikan, kesehatan dan pola bekerja rumahtangga = The outcome impact analysis of un conditional cash transfer program 2008 2009 on consumption education health and labor supply of the recipients poor households

Onyo Noyorono; Prijono Tjiptoherijanto, 1948-, promotor; Suahasil Nazara, co-promotor; Sudarno Sumarto, co-promotor; Nachrowi Djalal Nachrowi, examiner; Simanjuntak, Robert Arthur, examiner; Tambunan, Mangara, examiner; Maria Goreti Arie Damayanti, supervisor; Riatu Mariatul Qibthiyyah, examiner (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012)

 Abstrak

Terjadinya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di pasar internasional yang mencapai lebih dari 120 dollar AS per barel pada tahun 2008 dan kecenderungan bahwa sebagian besar subsidi BBM dinikmati kalangan menengah ke atas, Pemerintah menaikan harga BBM dalam negeri pada bulan Mei 2008. Untuk mengurangi dampak negatif terhadap kelompok penduduk miskin dan rentan, Pemerintah kembali memberikan program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Program BLT ini diberikan pada 19,02 juta rumah tangga sasaran (RTS) selama tujuh bulan mulai Juni hingga Desember 2008 dan dua bulan pertama tahun 2009. Besaran BLT yang diberikan ialah sebesar 100 ribu rupiah per bulan dan dicairkan dalam tiga tahap yaitu sebesar Rp 300 ribu di bulan Juni dan Rp 400 ribu di bulan September, dan Rp 200 ribu pada awal tahun 2009.
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi dampak BLT 2008/2009 pada kesejahteraan rumah tangga (RT) penerima BLT. Kesejahteraan itu sendiri akan dilihat melalui pengeluaran konsumsi, pendidikan, kesehatan dan pola bekerja. Dampak konsumsi pada kelompok makanan selanjutnya dianalisis pula berdasarkan jumlah karbohidrat, protein dan lemak, serta terhadap beberapa konsumsi komoditas utama dalam rumah tangga. Dampak kesejahteraan dihitung dengan metode Difference in Difference (DD) yang didasarkan pada Propensity Score Matching (PSM) dengan menggunakan data Susenas tahun 2008 dan 2009 yang didalamnya terdapat tambahan pertanyaan untuk program BLT (Survey addon). Dari hasil perhitungan ditemukan bahwa program BLT 2008/2009 pada umumnya, memberikan dampak positif dan signifikan, menahan laju penurunan viii kesejahteraan rumah tangga penerima BLT pada pengeluaran konsumsi, pendidikan dan kesehatan. Di sisi lain, program BLT kurang memberikan dampak signifikan terhadap pola bekerja baik pada penerima BLT maupun rumah tangga bukan penerima BLT (rumah tangga kontrol).
Penelitian ini menemukan bahwa program BLT memberikan dampak positif pada pengeluaran total konsumsi sebesar 7,9 hingga 11,4 persen. Dari pengeluaran total konsumsi tersebut, pengeluaran untuk konsumsi makanan sebesar 3,4 hingga 7,1 persen dan konsumsi non makanan sebesar 13,5 hingga 16,4 persen. Program BLT juga berdampak terhadap pengeluaran kelompok makanan untuk karbohidrat sebesar 5,6 hingga7,2 persen, protein sebesar 2,5 hingga 4,2 persen dan lemak sebesar 1,0 hingga 2,4 persen. Untuk konsumsi komoditas, program ini berdampak positif terhadap pengeluaran untuk rokok sebesar 7 persen, telur sebesar 17 hingga 19,3 persen, tahu sebesar 1 hingga 2,1 persen, tempe sebesar 4,4 hingga 5,6 persen, dan gula sebesar 2,5 hingga 4,4 persen. Sedangkan untuk komoditi minyak goreng program BLT berpengaruh negatif sebesar 0,5 hingga 0,8 persen, demikian pula untuk komoditi beras. Dari hasil perhitungan ditemukan pula bahwa program BLT memberikan dampak terhadap pengeluaran pendidikan sebesar 11,2 hingga 13,7 persen dan pengeluaran untuk kesehatan sebesar 10,8 hingga 13,9 persen. Tetapi program BLT tidak memberikan dampak terhadap perawatan fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta baik pada penerima dan bukan penerima BLT. Program ini juga memberikan dampak kecil/positif pada tingkat putus sekolah tetapi tidak pada anak-anak yang bekerja, dan jumlah hari kerja penerima BLT.

The increase of the world fuel prices in 2008, was exceeding USD 120 per barrel, and in facts, most of the fueled subsidies, were also enjoyed the middle and upper income class, the Government of Indonesia (GOI) raised the domestic oil prices in May 2008. To prevent the negative effects of the domestic oil price policy to the poor and vulnerable people, the GOI implemented again the unconditional cash transfer (UCT) program. The UCT program reached 19,02 million of targeted households in 2008 ( seven months period from June to December 2008) and in early 2009 (two months period).
The main goal of this study: outcome/impact analysis of the UCT Program in 2008/2009 on the welfare of the program recipients. The outcomes of the welfares include consumption spending, education and health spending by the targeted households of the Program, and also some labor supply behavior of the Program recipients. The outcomes/impacts of the food consumption were divided into three groups: mostly contain of carbohydrate, protein and fats. The impacts were calculated by the Difference in Difference (DD) method, based on the Propensity Score Method, using the Susenas data of 2008 and 2009, which have some UCT questioners additionally (survey add-on). From the results of estimation show that the UCT Program of 2008/9, generally have positive/better impacts and significants on the recipients, especially to secure/compensate the decline in the Program recipients welfare, mainly in the consumption, education and health spending, moreover the labor x supply of targeted/poor households.
The study shows that the UCT Program has positive impact 7,9 - 11,4 percent on total consumption, 3,4 - 7,1 percent on food consumption and 13,5 - 16,4 on non- food consumption. The UCT Program also has positive impacts on carbohydrate consumption by 5,6 - 7,2 percent, protein consumption by 2,5 - 4,2 percent and fats consumption by 1,0 - 2,4 percent. For the commodities food consumption, the UCT Program has a positive impact on cigarette consumption around 7 percent, eggs by 17 - 19,3 percent, tofu by 1 - 3,1 percent, tempeh by 4,4 - 5,6 percent and sugar by 2,5 - 4,4 percent. For the other commodities food consumption, the UCT Program has a negative impact, such as cook oil by 0,5 - 0,8 percent and also rice. The results of the estimation also show that the UCT Program also has positive/better impacts of total education spending by 11,2 - 13,7 percent, and total health spending by 10,8 - 13,9 percent, of the recipients. However, the results of 2008/9 does not show significant impact of government and private health clinic visits by recipient or not recipient, a different result compared to the impact of the UCT Program of 2005/6. The UCT Program 2008/9 also shows a very little positive impact of the drop out school, but not on the child labor, nor the labor supply of the recipients.

 File Digital: 1

Shelf
 D-1373-Disertasi Onny Noyorono.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : D1373
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxi, 126 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
D1373 07-17-967199615 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20329064