ABSTRAK Latar Belakang : Gangguan fonetik seringkali dialami oleh pasien yang barumemakai gigi tiruan lepas, namun dalam praktek sehari-hari fungsi fonetikseringkali terabaikan oleh dokter gigi. Salah satu penyebab terjadinya gangguanfonetik adalah karena palatum tertutup oleh basis gigi tiruan, sehingga fungsipalatum sebagai salah satu alat bicara terganggu terutama pada pengucapankonsonan linguo-palatal.Untuk mengevaluasi gangguan fonetik biasanya digunakan palatogram,yaitu gambaran yang terbentuk pada daerah palatum yang berkontak denganlidah saat berlangsungnya suatu aktifitas spesifik, biasanya saat aktifitasberbicara.Tujuan : untuk mendapatkan metode baru dalam memprediksi adaptasipemakai gigi tiruan penuh rahang atas berdasarkan palatogram konsonanlinguo-palatal Bahasa Indonesia. Diharapkan pasien mampu mengucapkankonsonan linguo-palatal, khususnya huruf ‘s’ dan 'z’.Bahan dan Cara : Subjek penelitian adalah 40 orang pemakai gigi tiruanpenuh (GTP) yang terdiri dari 20 laki-laki dan 20 perempuan, denganrentang usia antara 30-80 tahun. Dibuat palatogram pada gigi tiruan penuhrahang atas (GTP RA), dengan cara subjek diinstruksikan untukmengucapkan bunyi desis ‘s’ dan ‘z setelah bagian palatal GTP RAdioleskan pressure indicator paste. Jenis penelitian ini adalah penelitiananalitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian ini dianalisisdengan analisis univariat, bivariat (uji T tidak berpasangan) dan multivariat(uji repeated ANOVA).Hasil : Pemakai GTP RA membutuhkan waktu 10-14 hari untuk mampuberadaptasi terhadap pengucapan konsonan linguo-palatal S – Z. Nilai meansubjek saat pengucapan huruf ‘s’ dan ‘z’ yang dapat dilakukan dengan baik danjelas adalah 920,63 dan 987,31, dengan deviasi standar 92,28 dan 107,61.Kesimpulan : Didapatkan metode baru untuk menilai adaptasi pemakai GTPrahang atas, berdasarkan palatogram konsonan linguo-palatal BahasaIndonesia. ABSTRACT Introduction : Phonetic interference often occurs on a new removable denturewearer, but phonetic is usually ignored by dentist in daily practice. Theremovable denture base that covers palate is one of the phonetic interferencecauses. Denture base interfere the palate to function, as one of the speechinstrument, especially in pronouncing linguo-palatal consonant.Phonetic interference can be evaluated by a palatogram. Palatogram is agraphic representation of the palate area that contacts by the tongue during aspecified activity, usually speech.Aim : to obtain a new method in predicting the adaptation of upper completedenture wearer based on the palatogram of Indonesian linguo-palatalconsonant, in order to be able to pronounce linguo-palatal consonant, especially‘s’ and ‘z’.Material and method : There are 40 participants on this study, consists of 20males and 20 females, by an age range between 30-80 years old. The subjectwas asked to and palatogram record was taken on upper complete denture byinstructing the subject to pronounce ‘s’ and ‘z’, after some PIP is put on palatalplate. This study is an analytic observational with cross sectional design. Thisstudy was anaylzed with univariat, bivariat (Unpaired T-test), and multivariatanalysis (Repeated ANOVA test).Result : Upper denture wearer need 10-14 days to adapt with ‘s’ and ‘z’consonant. The subject’s means in phonetic ‘s’ and ‘z’ are 920,63 and 987,31,with standard deviation are 92,28 and 107,61.Conclusion : a new method in evaluating the adaptation of upper completedenture wearer was obtained based on the palatogram of Indonesian linguopalatalconsonant. |