Romansa di tempat kerja: analisis persepsi keadilan terhadap kebijakan terkait romansa di tempat kerja = Romance in the workplace : analysis of justice perception toward policy concerning romance in the workplace / Muhammad Irfan Syaebani
Muhammad Irfan Syaebani;
Riani Rachmawati, supervisor; Aryana Satrya, examiner; Yanki Hartijasti, examiner
(Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013)
|
ABSTRAK Romansa di tempat kerja merupakan fenomena yang niscaya terjadi dan menjadi bagiantak terpisahkan dari dinamika organisasi. Romansa di tempat kerja memiliki dampakganda: positif dan negatif bagi organisasi. Oleh sebab itu, maka organisasi harus berhatihatidalam melakukan formulasi kebijakan terkait masalah ini. Banyak literaturmenyatakan bahwa dalam pembuatan kebijakan terkait romansa di tempat kerja harusdimulai dari teori keadilan organisasi. Penelitian ini mencoba mengungkapkan kebijakanapakah yang dipersepsikan paling adil dalam merespon romansa di tempat kerja. Metodekuasi eksperimen melalui instrumen skenario digunakan dalam penelitian. Metode inimemungkinkan subjek eksperimen memberikan respon terkait berbagai kombinasi/variasihubungan romansa di tempat kerja yang didasarkan pada 4 jenis kriteria (jenis hubungan- asal pasangan - dampak hubungan - jenis kebijakan). Hasil penelitian mengungkapkanbahwa kebijakan memberikan konseling dipersepsikan sebagai kebijakan paling adiluntuk semua kombinasi/variasi hubungan. Hal ini menunjukkan bahwa respon organisasiterhadap romansa di tempat kerja haruslah kebijakan yang tidak bersifat koersif. ABSTRACT Romance in the workplace is a common phenomenon and inevitable from organizationdynamics. Romance in the workplace has double effects to the organization: positive andnegative. Therefore, organization must be careful in formulating policies concerning thisphenomenon. Many literatures said that in formulation policies concerning romance inthe workplace must be started from organizational justice theory. This research tries tofind out what policies which perceived as the most fair. Quasi experiment method withscenario instrument is chosen. This method allows experiment subjects to give responseto different combinations/varieties of romance in the workplace based on 4 criterias (typeof romance – origin of couple – impact of romance – romance policies). Result showsthat giving counseling is perceived as the most fair policy for all combinations/varietiesof romance in the workplace. It shows that organization’s response to romance in theworkplace should not coercive policies. |
T-Muhammad Irfan Syaebani.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | T-Pdf |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | [Place of publication not identified]: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xii, 53 pages ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T-Pdf | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20329666 |