ABSTRAK Tesis ini mengulas keterikatan tempat (place attachment) pada orang-orangBojong, Kelurahan Pondokcina, Kota Depok atas lingkungan tempat tinggalmereka dalam konteks transformasi socio-ekonomi dan perubahan lanskap fisikakibat pembangunan kota. Dalam deskripsi etnografis yang saya gambarkan,perubahan tersebut dilihat oleh orang Bojong dalam oposisi rural-urban yangdikontraskan tak hanya dalam bayangan spasial namun juga temporal.Pertumbuhan kota lantas dievaluasi secara moral melalui oposisi tersebut dimanakota dibayangkan dalam situasi degradasi moral yang bersitegang denganidealisasi rural sebagai lokus kohesi sosial. Dengan menggunakan perspektiflanskap, tempat dilihat dalam konstruksi sosialnya dimana persitegangan antarasetting yang diidealisasikan dalam imaji (background) dan aktualisasi yangtertuang dalam kehidupan nyata (foreground) terjadi dalam mengondisikanpengalaman keterikatan orang pada tempat. Dalam penelitian ini space of placetetap hadir sebagai sebuah potensialitas dalam menghadapi perubahan-perubahanyang terjadi dalam pertumbuhan kota. Lebih lanjut, lanskap merupakan mnemonicdevice dari relasi sosial dimana dalam materialitasnya terkandung akumulasi daritindakan resiprositas yang secara kontinyu direkognisi dan direkonstitusi melaluinarasi dan praxis. ABSTRACT This thesis elaborate the anthropological discussion of place attachment amongthe Bojong peoples, Pondokcina District, Depok City, within their locales theyoccupy in the context of socio-economic transformation and physical landscapechanges as a consequences of city’s growth. Within the ethnographic description Iexplore how those changes perceived by Bojong peoples with the opposition ofrural-urban which contrasted spatially and temporally. Hence, the city’s growthwas being evaluated morally by using that opposition. Using ‘landscape’perspective, I am trying to explain how places are perceived as social constructionin which involving a tension between idealized or imagined (background) againstthe actuality of everyday, real, ordinary life is cast (foreground). In this research,space of place apparently still exists as a potentiality against the changes in thecity’s growth. Furthermore, in the elaborations, landscapes play a role asmnemonic device of social relation in which within its materiality contains theaccumulation of the act of reciprocity that has to be recognized and reconstitutedcontinually through narrations and praxis. |