ABSTRAK Dermatofitosis khususnya tinea korporis dan/atau kruris termasuk kasus penyakit kulit yang sering dijumpai dokter umum (dokter) dalam praktek sehari-hari.. Meskipun demikian, hasil penelitian di luar negeri menunjukkan dokter masih sering melakukan kesalahan dalam menegakkan diagnosis kasus dermatofitosis. Hal ini antara lain disebabkan diagnosis kasus dermatofitosis umumnya ditegakkan hanya berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan KOH belum secara rutin digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat ketepatan diagnosis klinis dokter pada kasus tinea korporis dan/atau kruris dengan cara membandingkannya dengan diagnosis yang didasarkan pada hasil pemeriksaan KOH. Sebanyak 101 subyek penelitian dirujuk oleh 5 orang dokter yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan nilai sensitivitas diagnosis klinis dokter sebesar 77,1%, spesifisitas 54,5%, nilai duga positif 47,4%, dan nilai duga negatif 81,8%. Hal tersebut menujukkan bahwa gambaran klinis tidak cukup baik untuk digunakan sebagai dasar menegakkan diagnosis tinea korporis dan atau kruris, dan pemeriksaan KOH perlu dilakukan untuk membantu menegakkan kasus yang dicurigai dermatofitosis. ABSTRACT Dermatophytosis, specifically tinea corporis and cruris are cases commonly encountered by general practitioners (GP). However, studies in foreign countries showed that dermatophytosis are still among the cases that often misdiagnosed by GP. It was found that in treating dermatophytosis cases, diagnosis by GP most only based on clinical feature, and KOH preparation is often passed over for diagnosis confirmation. This condition can cause dermatophytosis cases misdiagnosed. The aim of this study is to determine the accuracy of clinical diagnosis by GP in tinea corporis and cruris cases, compared with diagnosis confirmed by KOH preparation. One hundred and one patient were referred by GP in Barito Utara Regency, Central Borneo. The result of the study showed the sensitivity of clinical diagnosis by GP was 77,1%, its specificity 54,5%, positive predictive value 47,4%, and negative predictive value 81,8%. It can be concluded that diagnosing dermatophytosis based only on clinical signs and symptoms is doubtful, and KOH preparation should be done to confirm the diagnosis. |