:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Sensitivitas dan spesifisitas diagnosis klinis Tinea Korporis dan Kruris oleh dokter di Kabupaten Barito Utara : konfirmasi dengan pemeriksaan KOH Kerokan Kulit = Sensitivity and specivicity of Tinea Corporis and Cruris clinical diagnosis by doctors in Barito Utara Region : confirmation with KOH preparation based diagnosis

Anjas Asmara; Siti Aisah Boediardja, supervisor; Kusmarinah Bramono, supervisor; Tjut Nurul Alam, examiner; Emmy Soedarmi, examiner; Aida S.D. Suriadiredja, examiner; Rahadi Rihatmadja, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012)

 Abstrak

ABSTRAK
Dermatofitosis khususnya tinea korporis dan/atau kruris termasuk kasus penyakit kulit yang sering dijumpai dokter umum (dokter) dalam praktek sehari-hari.. Meskipun demikian, hasil penelitian di luar negeri menunjukkan dokter masih sering melakukan kesalahan dalam menegakkan diagnosis kasus dermatofitosis. Hal ini antara lain disebabkan diagnosis kasus dermatofitosis umumnya ditegakkan hanya berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan KOH belum secara rutin digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat ketepatan diagnosis klinis dokter pada kasus tinea korporis dan/atau kruris dengan cara membandingkannya dengan diagnosis yang didasarkan pada hasil pemeriksaan KOH. Sebanyak 101 subyek penelitian dirujuk oleh 5 orang dokter yang bertugas di puskesmas dan rumah sakit di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Hasil penelitian menunjukkan nilai sensitivitas diagnosis klinis dokter sebesar 77,1%, spesifisitas 54,5%, nilai duga positif 47,4%, dan nilai duga negatif 81,8%. Hal tersebut menujukkan bahwa gambaran klinis tidak cukup baik untuk digunakan sebagai dasar menegakkan diagnosis tinea korporis dan atau kruris, dan pemeriksaan KOH perlu dilakukan untuk membantu menegakkan kasus yang dicurigai dermatofitosis.

ABSTRACT
Dermatophytosis, specifically tinea corporis and cruris are cases commonly encountered by general practitioners (GP). However, studies in foreign countries showed that dermatophytosis are still among the cases that often misdiagnosed by GP. It was found that in treating dermatophytosis cases, diagnosis by GP most only based on clinical feature, and KOH preparation is often passed over for diagnosis confirmation. This condition can cause dermatophytosis cases misdiagnosed. The aim of this study is to determine the accuracy of clinical diagnosis by GP in tinea corporis and cruris cases, compared with diagnosis confirmed by KOH preparation. One hundred and one patient were referred by GP in Barito Utara Regency, Central Borneo. The result of the study showed the sensitivity of clinical diagnosis by GP was 77,1%, its specificity 54,5%, positive predictive value 47,4%, and negative predictive value 81,8%. It can be concluded that diagnosing dermatophytosis based only on clinical signs and symptoms is doubtful, and KOH preparation should be done to confirm the diagnosis.

 File Digital: 1

Shelf
 T-Anjas Asmara.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xvii, 55 pages ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T-Pdf 15-19-260103341 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330083