ABSTRAK Atas berbagai isu masalah di bangsa Indonesia, semua berakar darimasalah karakter. Karena itu, salah satu solusinya adalah melalui pendidikankarakter. Riset ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana proses pendidikankarakter di sekolah Islam berasrama, meliputi: konsepsi yang dipilih; strategipenanaman nilai; interpretasi siswa; dan wujud karakter hasil proses pendidikan.Konsep utama dari penelitian ini diinspirasi oleh gagasan Michel Foucaultabout disiplin tubuh; pendidikan karakter dari Lickona dan tahap-tahapperkembangan moral dari Lawrence Kolberg. Penelitian ini menggunakanpendekatan kualitatif dan etnografi. Tempat penelitian adalah di Islamic GirlsBoarding School, Darul Marhamah, Cileungsi, Bogor. Data penelitiandikumpulkan melalui pengamatan terlibat, interview, focus group discussions, anddata sekunder.Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa pendidikan karakter sangat pentingdan mendesak di Indonesia. Internalisasi nilai-nilai akan efektif dilakukandisekolah berasrama. Kesepakatan kolektif dari semua pihak di dalam institusidan pendekatan holistik akan membuat pendidikan karakter efektif. Disiplin tubuhuntuk menjadikan tubuh yang patuh agar dapat memproduksi pengetahuan.Karena itu untuk tingkat SMP, disiplin dapat menjadi ibu dari pendidikankarakter. Pengoptimalan kelompok sebaya merupakan sistem kontrol yangberharga. Kata ‘Nyarbod’ (nyadar body) yang merupakan istilah yangdikembangkan diantara siswa, adalah bentuk dari pengawasan kelompok sebayayang berfungsi sebagai panopticon di sekolah berasrama. Refleksi yang jugapenting dari penelitian ini adalah bahwa orang tua cenderung berharap anaknyamemiliki karakter yang baik dan juga cerdas, secara instant melalui pendidikanformal. Hal ini dapat maknai dalam dua hal, pertama, lembaga pendidikan perlumensikapi hal ini dengan bijaksana dengan cara mengoptimalkanpengimplementasian pendidikan karakter secara baik. Kedua, orang tua perlumenyadari bahwa pendidikan karakter adalah tanggung jawab semua pihak danhal itu merupakan pendidikan sepanjang hayat dalam prosesnya menjadi manusia. ABSTRACT On various issues problems in Indonesia, all rooted in character. One ofthe solution is through character education. This research aims to find out how theprocess of character education in Islamic boarding schools, from the conceptselected, strategy for internalization; the interpretation of the students and theresults of the educational process.The main concept is inspired by Michel Foucault about discipline body;character education from Lickona and stages of moral development fromLawrence Kolberg. This study uses qualitative and ethnographic approaches. Theresearch site is at Islamic Girls Boarding School, Darul Marhamah, Cileungsi,Bogor. Data was collected by participant observation, interviews, focus groupdiscussions, and secondary data.This study confirms that character education is very urgent and importantin Indonesia. The internalization of character is more effective in boarding school.Collective commitment and holistic approach are the necessary strategy for theinstitution. Discipline is to create docile body in order to produce knowledge. Irecommend that in the junior high school, discipline can be the mother of thecharacter education. Optimizing peer-group as the controlling system(panopticon) is valuable mechanism. The word ‘Nyarbod’ (nyadar body)terminology used within students, is a form of peer supervision policies whichfunction such as panopticon at the boarding school. The necessary reflection isthat parents who usually expect their children have good moral character andsmart instantly through formal institution, should be seen in two pespective. First,the institution needs to adress the expectation wisely through optimalimplementation. Second, the parents should understand that the character buildingis the everybody’s responsibility and it is a life-long education as a process ofbeing a human. |