:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Representasi budaya Jawa dalam musik rap : hegemoni kaidah dasar kehidupan masyarakat Jawa dalam pesan-pesan lirik lagu rap ala Jawa grup Jogja Hip-Hop Foundation = Representation of Javanese culture in rap music : hegemonic basic standard of Javanese living society fromlyric messages by Javanese rap music Jogja Hip-Hop Foundation

P. Tommy Pamungkas; Ken Reciana Sanjoto, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Penelitian ini ingin mengkaji konsep representasi identitas budaya Jawa di dalam media dengan pendekatan kajian budaya kritis untuk membongkar ideologi anggota Jogja Hip-hop Foundation (JHF), sebagai bentuk representasi mental dalam pikiran dan kemudian diproyeksikan dalam representasi bahasa sebagai bentuk artefak budaya. Pertanyaan penelitian berfokus pada bagaimana hegemoni budaya Jawa terepresentasi dalam pesan lirik lagu JHF dan mengapa hegemoni budaya Jawa tersebut yang terbentuk dalam pesan lirik lagu. Data yang didapat dari analisa framing lirik lagu JHF, wawancara mendalam dan studi pustaka, diolah dengan teknik analisa ilustratif dan tipos ideal. Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam menyikapi isu-isu negatif yang yang dekat dengan anak muda dalam masyarakat modern, orang-orang harus kembali ke seperangkat nilai dan perilaku yang sesuai dengan kaidah dasar kehidupan masyarakat Jawa agar tidak terjadi kehancuran. Representasi tersebut muncul karena pemahaman anggota JHF mengenai kaidah dasar tersebut sejalan dengan uraian konsep idealnya, terinspirasi dari isu-isu yang mereka hadapi setiap hari, dan didukung dengan motivasi mereka yang memang ingin menanamkan kembali budaya Jawa dengan cara baru. Dialektika dalam hegemoni muncul dalam representasi budaya Jawa di pesan lirik lagu mereka di mana satu sisi mereka terbawa arus untuk tidak mau memperhatikan praktek kaidah dasar kehidupan masyarakat Jawa sebagai bentuk budaya tinggi yang susah dan rumit akan tetapi masih terinspirasi akan pandangan dan nilai kaidah tersebut. Sedang di sisi lain bentuk keterusterangan, spontanitas, dan ekspresi bebas yang modern dalam lagu mereka sebagai bentuk budaya populer juga melancarkan kritik terhadap kehidupan masyarakat kontemporer yang terlalu terpengaruh dari luar masyarakat Jawa sehingga meninggalkan rasa solidaritas, kerukunan, dan ikatan masyarakat dalam tatanan sosial yang bertujuan damai dan tentram yang menjadi cita-cita kaidah dasar kehidupan masyarakat tersebut.

This research analyzed representation concept of Javanese cultural identity found in media by critical cultural studies approach to dismantle the ideology of members of Jogja Hip-Hop Foundation (JHF), inside their mental representation and then was manifested through language representation as cultural artefact. The research question focused on how the Javanese cultural hegemony represented in the lyrics messagesof JHF songs and why Javanese cultural hegemony was formed in the lyrics messages of the songs. Collected data from frame analysis on the lyrics, in-depth interview and literature studies were put into specific analytical process to answer the questions. Research found when facing negatives issues which close related with youth in modern society, people should comprehend the set of values and attitudes which suitting basic standard of Javanese living society in order to avoid disintegration and abruption.That representation was formed because of several reasons; there was similar understanding between JHF and ideal concepts of basic standard of Javanese living society, the songs were inspired by reality engagements which JHF had been through, and it also supported by the JHF’s motivation to redistribute Javanese culture among the youths with different approaches.Dialectics of hegemony emerged in the representation of Javanese culture in their lyrics message which in one side they drifted to not want to pay attention to the practice of the basic rules of Javanese living society as a form of high culture that is difficult and complicated but still inspired by such view, norms and values. While in the another side, JHFembracedpopular culture by having candor, spontaneity and free expression as a form of modernityto criticizecontemporary society which were affected from outside the Java community, leaving a sense of solidarity, harmony and community ties in the social order that aimed.

 File Digital: 1

Shelf
 S-P. Tommy Pamungkas.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xv, 186 hlm. ; il. : 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-22-89826013 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330689