Hubungan antara followership dan kepuasan kerja pada karyawan = The relationship between followership and job satisfaction among employess
Arini Rahayu;
Bertina Sjabadhyni, supervisor
(Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013)
|
Dalam mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan, seorang karyawan harus memiliki followership yang baik. Hal tersebut akan mengarah pada meningkatnya kepuasan kerja yang dimiliki karyawan. Followership merupakan suatu kapasitas dan keinginan untuk melakukan tingkah laku tertentu dengan tujuan untuk berpartisipasi dalam memenuhi tujuan bersama (Kelley, 1992). Followership terdiri dari dua dimensi yaitu independent critical thinking dan active engagement. Sedangkan kepuasan kerja didefinisikan sebagai keseluruhan perasaan terhadap pekerjaan dan hubungannya dengan aspek-aspek dari pekerjaan (Spector, 1997). Aspek-aspek tersebut dapat dilihat dari sisi intrinsik dan ekstrinsik. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Followership Questionnaire (Kelley, 1992) yang telah dimodifikasi dan Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) yang berasal dari Weiss, Dawis, England dan Lofquist (1967). Penelitian ini melibatkan 131 karyawan sebagai responden dengan menggunakan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara followership dan kepuasan kerja pada karyawan (r = 0.382; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.01). Hasil tersebut dapat diartikan, semakin tinggi tingkat followership maka semakin tinggi pula tingkat kepuasan kerja karyawan. Dengan demikian, salah satu upaya perusahaan untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawannya dapat dilakukan dengan cara meningkatkan followership mereka. To achieve the company’s goal, employees must have good followership. This will lead to increased employee job satisfaction. Followership is the capacity and the desire to perform a particular behavior in order to participate in common goals (Kelley, 1992). Followership consists of two dimensions, namely independent critical thinking and active engagement. While job satisfaction is defined as the overall feeling of the work and its relation to aspects of the job (Spector, 1997). These aspects can be seen from the intrinsic and extrinsic. Instruments that used in this study are Followership Questionnaire developed (Kelley, 1992) that has been modified and Minnesota Satisfaction Questionnaire (MSQ) developed by Weiss, Dawis, England and Lofquist (1967). This study involved 131 employees as respondents using accidental sampling technique. The result of this study show that there is a significant positive relationship between followership and job satisfaction on employees (r = 0382, p = 0.000, significant at LoS 0.01). This results can be interpreted as the higher followership, the higher job satisfaction that employees have. Thus, one of the efforts that the company can do to improve employee job satisfaction is by also increasing their followership. |
S45443-Arini Rahayu.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S45443 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiv, 56 hlm ; il. : 28 cm. + lamp. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S45443 | 14-22-93781765 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330831 |