:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Efektivitas FeSO4.7H2O+Na-Glisin dan Ferrous Fumarate sebagai Fortifikan zat besi pada pangan berbasis kedelai = Effectiveness of FeSO4.7H2O+Na-Glycine and Ferrous Fumarate as iron fortificant in soy-based foods

Mai Saroh Ambar Pramukti; Rika Tri Yunarti, supervisor; Agustino Zulys, supervisor (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Kekurangan zat besi masih merupakan masalah kesehatan global utama yang mempengaruhi kira-kira 2 miliar orang. Salah satu cara untuk mencegah anemia defisiensi zat besi di negara berkembang adalah melalui fortifikasi produk makanan dengan zat besi. Asam fitat merupakan senyawa inhibitor dalam pangan berbasis kedelai yang sangat mempengaruhi penyerapan zat besi dalam tubuh.
Dalam penelitian ini, digunakan FeSO4 .7H2O + Na-Glisin dan fero fumarat sebagai fortifikan yang ditambahkan pada tiga jenis pangan berbasis kedelai yaitu: tempe, tahu dan susu cair kedelai. Penambahan variasi jumlah fortifikan didasarkan pada perbandingan molar besi terhadap asam fitat yaitu 1:3. Efektivitas fortifikan ditentukan dengan menghitung Fe total non fitat yang terkandung dalam sampel dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom (SSA).
Hasil menunjukkan bahwa efektivitas tertinggi untuk 30 g kedelai pada sampel tahu, tempe dan susu kedelai pada penambahan FeSO4 .7H2O + Na-Glisin 25mg+22 mg (tempe), 25mg+22 mg (tahu) dan 99 mg+87 mg (susu cair kedelai), serta penambahan fero fumarat 15 mg (tempe), 15 mg (tahu) dan 61 mg (susu cair kedelai). Penambahan fero fumarat memiliki nilai efektivitas yang lebih tinggi di bandingkan dengan FeSO4 .7H2O + Na- Glisin.

Iron deficiency remains a major global health problem affecting an estimate 2 billion people. One way to prevent iron deficiency anemia in developing countries is through the fortification of food products with iron. Phytic acid is an inhibitor compounds in soy-based foods that influences the absorption of iron in the body.
In this study, used FeSO4.7H2O + Na-Glycine and ferrous fumarate were used as fortificants to added to the three types of soy-based foods, they are: tempeh, tofu, and soya milk. The addition variation fortificant based on the molar ratio of iron to the phytic acid is 1:3. Percentage of fortification effectivity was determined from total iron non phytic (Fe- free) using AAS instrumentation.
The result shows that the highest effectivity for 30 g soybean in soy-based foods tempeh, tofu, and soy milk with the addition of FeSO4 .7H2O + Na-Glycine 25mg+22 mg (tempeh), 25mg+22 mg (tofu), and 99 mg+87 mg (soya milk) and for ferrous fumarate 15 mg (tempeh), 15 mg (tofu), 61 mg (soya milk). Ferrous Fumarate was significantly more effective as iron fortificant in soy- based foods than FeSO4 .7H2O + Na-Glycine.

 File Digital: 1

Shelf
 S44559-Efektivitas FeSO4.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S44559
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvi, 53 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S44559 14-22-46293352 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330899