:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Kompetisi Manipol antara Lekra dengan PPFI-Lesbumi dalam bidang perfilman di Indonesia (1959-1965) = Manipol competition between Lekra and PPFI-Lesbumi in Indonesian film industry (1959-1965)

Rayi Estriyani; Muhammad Wasith Albar, supervisor (Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Skripsi ini membahas mengenai kompetisi Manipol antara Lekra dengan PPFI-Lesbumi dalam bidang perfilman di Indonesia. Kompetisi ini diawali oleh semakin aktifnya kegiatan Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dalam bidang perfilman. Kegiatan tersebut disertai dengan usahanya memperluas asas realisme-sosialis dan "Politik Adalah Panglima" ke dalam bidang perfilman. Namun, usaha Lekra mendapat perlawanan dari Persatuan Perusahaan Film Indonesia (PPFI). Perlawanan yang dilakukan PPFI menyebabkan timbulnya tuduhan-tuduhan dari Lekra yang menganggap tokoh-tokoh dalam PPFI sebagai anti revolusi dan agen Amerika. Serangan tersebut semakin hebat ketika Presiden Soekarno menyampaikan konsep Manifesto Politik yang isinya mendukung gerakan kebudayaan Lekra. PPFI pun mendekati Partai Nahdlatul (NU) untuk mendirikan Lembaga Seniman dan Budajawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) sebagai upaya melawan dominasi Lekra. Puncak dari kompetisi ini adalah ketika dikeluarkannya Penetapan Presiden No.1 Tahun 1964 yang menandakan kemenangan Lesbumi dan PPFI. Penpres tersebut menimbulkan reaksi dari pihak Lekra dengan membentuk Panitia Aksi Pengganjangan Film Imperialis Amerika Serikat (PAPFIAS) dan menyerbu Gedung AMPAI (American Motion Picture Association in Indonesia).

This thesis disscuses about Manipol competition between Lekra and PPFI-Lesbumi in Indonesian film industry. This competition started when Lembaga Kebudajaan Rakjat (Lekra) who close to Partai Komunis Indonesia (PKI) getting more active in film industry. Their activitities were accompanied by dissemination of their princip, realisme-sosialism and "Politik adalah Panglima". But it was refused by PPFI (Pesatuan Perusahaan Film Indonesia). It made PPFI's members frequent got accusations as anti-revolution and American agen. It got more massive when Presiden Soekarno spreaded his political concept to public which is known with Manifesto Politic (Manipol). That concept seems like the Presiden totally supported the princip of Lekra on its acitivity in film industry. In effort to fight back Lekra's dominancy, PPFI asked Nahdlatul Ulama (NU) to established a Lembaga Seniman dan Budajawan Muslimin Indonesia (Lesbumi). This competition met its culmination when Presiden released Penetapan Presiden No.1 Tahun 1964 Tentang pembinaan Perfilman that favorable to PPFI and Lesbumi. As reaction to that, Lekra established a PAPFIAS (Panitia Aksi Pengganjangan Film Imerialis Amerika Serikat) to overseas the AMPAI (American Motion Picture Association in Indonesia) building.

 File Digital: 1

Shelf
 S45211-Rayi Estriyani.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S45211
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xvi, 88 hlm. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S45211 14-22-11108621 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20330928