:: UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Tactility dan ritme studi kasus: kampung dan sentra gudeg Wijilan = Tactility and rhtythm case study : Wijilan kampoong and gudeg culinary center

Namlia Mahabba; Mohammad Nanda Widyarta, supervisor (Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013)

 Abstrak

Perhatian terhadap wisata budaya berdampak pada makin pesatnya pula perkembangan daerah potensi wisata. Hal ini berujung pada pentingnya penyeimbangan terhadap penggarapan daerah tersebut melalui optimalisasi unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. Industri budaya tidak dapat dipungkiri memandang produk budaya sebagai komoditas. yang kemudian tumbuh pesat, menjadikan daerah tersebut bertransformasi menjadi mesin penggerak ekonomi. Sayangnya, pengaruh komersialisme seringkali menggeser nilai-nilai yang dianut akar budaya. Apabila hal ini terjadi pada suatu daerah yang dipreservasi, maka perlu dicari suatu strategi yang tidak melemahkan nilai obyek-obyek di dalamnya. Aspek-aspek keseharian sebagai bagian yang dialami masyarakat menjadi alternatif bentuk dukungan terhadap preservasi sebuah wilayah. Aspek yang terkait pengalaman interaktif sensori dengan lingkungan fisik, serta ritme yang tercipta dari repetisi aktivitas berperan penting dalam meningkatkan kepedulian terhadap sekeliling. Aspek-aspek tersebut menawarkan pertimbangan esensial dalam mendukung usaha preservasi dan industri budaya tanpa saling melemahkan. Skripsi ini berusaha mencatan dan menganalisa elemen dasar keseharian melalui pengamatan perilaku dan elemen spasial di Wijilan.

Widespread notion about cultural tourism has the impact towards the improvement of potential tourism area. This leads to the importance of balancing the growth of that certain area by optimizing the substances contained. However, culture industry undeniably sees culture as the commodity. Unfortunately, commercialism often swifts the values rooted in the culture. If it happens in a preserved area, then we need to find a strategy that doesn’t weaken the value of the objects while still optimizing the industry as the spirit to enliven the culture. The everyday aspects as a part of the citizen proposed as the alternative to support the effort to preserve an area. Furthermore, aspect that are linked in the sensory interactive experience with the environment, as well as rhythm that is created by the repetition of activities play a big role in gaining awareness towards surroundings. Both tactility and rhythm have their subjectivity since they’re related to personal experience towards surroundings. Those aspects offer essential consideration in supporting both preservation and culture industry. This writing tries to notify and analyze those essential elements of everydayness by observation of behaviors and spatial elements attached in Wijilan.

 File Digital: 1

Shelf
 S 45309-Namlia Mahabba.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : S45309
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xv, 79 hlm. : ill. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S45309 14-22-28397869 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20331423