Kelanggengan profesi calo : studi kasus jaringan percaloan tiket pertunjukan musik Internasional di Gelora Bung Karno = The longevity of scalper as profession : case study in tickets scalping network of International music showcase's organizer in Gelora Bung Karno
Fidhia Almaida;
Ruddy Agusyanto, supervisor
(Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012)
|
Pertunjukan musik internasional di Indonesia khususnya Ibukota Jakarta saat ini semakin marak Maraknya pertunjukan musik ini dilihat sebagai peluang bagi pihak tertentu yaitu promotor untuk menjadikannya sebagai suatu industri hiburan Syarat bagi para penggemar untuk dapat menyaksikan musisi idolanya tersebut secara langsung adalah kepemilikannya akan tiket masuk area pertunjukan musik Cara untuk memperoleh tiket yang paling dikenal di masyarakat adalah melalui agen tiket resmi dan pembelian melalui calo Namun berbagai aturan dan larangan membatasi adanya praktik percaloan karena dianggap merugikan atau mengurangi keuntungan organisasi penyelenggara Pada kenyataannya dapat dilihat bahwa sampai saat ini profesi calo masih ada dan cenderung langgeng di antara ketidakleluasaan dalam kegiatannya mdash yakni jual beli tiket pertunjukan musik Melalui paradigma jaringan sosial penelitian ini menemukan bahwa hubungan hubungan sosial yang dibina pada jaringan percaloan tiket pertunjukan musik internasional di GBK ini memberikan keleluasaan baru bagi profesi calo Calo dalam hal ini menduduki posisi yang fungsional Pemeliharaan hubungan sosial melalui pertukaran sumber daya negosiasi aturan dan pengaktifan peran pada jaringan yang dilakukan antara aktor pada jaringan percaloan tiket pertunjukan musik mancanegara di GBK ini menjadi modal sosial dalam memperoleh sumber daya tiket Dengan demikian percaloan menjadi alternatif bagi pelayanan ketersediaan tiket pertunjukan musik internasional di GBK. International music showcase in Indonesia especially in Jakarta increasingly widespread The flare of international music showcase is seen as an opportunity for certain people mdash the promoters mdash to make it as an entertainment industry The promoter was charged in inviting foreign musicians to fulfill fans'demands who wants to see their idols performs on stage The requirement for fans to be able to watch their idol's live performance is the ownership of entrance ticket to the venue The most popular methods to acquire entrance ticket is through purchasement by official ticket agents and scalpers However rules and restriction limiting the practice of scalping as it is detrimental and reducing showcase's organizer's benefits In fact as we can see that scalping as an occupation is likely to persist between all constraints in their activities mdash i e selling and buying tickets Through Social Network Paradigm this research found that the maintenance of social relations in ticket scalping network provides new flexibility to scalper's activities Scalpers'here holds a functional role Social relations which maintained by the exchange of resources rules negotiation and the activation of roles carried out between actors in this network become social capital in obtaining resources Thus scalping become an alternative for showcase's audience to obtain entrance tickets |
S44630 Kelanggangan profesi.pdf :: Unduh
|
No. Panggil : | S44630 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | |
Tipe Konten : | |
Tipe Media : | |
Tipe Carrier : | |
Deskripsi Fisik : | xiv, 99 hlm. : ill. ; 28 cm. |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
S44630 | 14-23-40106521 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20332285 |