:: Artikel Jurnal :: Kembali

Artikel Jurnal :: Kembali

Iron deficiency anemia in the elderly

([Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Bahkti Wara. Pangkalpinang], 2011)

 Abstrak

Jumlah kaum lanjut usia (lansia) di seluruh dunia mengalami pertumbuhan dengan pesat. Anemia merupakan masalah hematologi yang paling utama pada lansia. Namun, anemia sebaiknya tidak dianggap sebagai konsekuensi penuaan yang tidak dapat dihindari. Anemia pada lansia menandakan adanya suatu penyakit yang mendasari. Anemia Defi siensi Besi (ADB) merupakan salah satu penyebab utama anemia pada lansia. ADB pada lansia menyebabkan terjadinya gejala-gejala yang tidak spesifi k. Diagnosis ADB biasanya didasarkan pada hasil laboratorium. Oleh karena itu, penggunaan berbagai pemeriksaan laboratorium memegang peranan penting di dalam penegakkan diagnosis ADB. Adanya ADB pada lansia biasanya berhubungan dengan terjadinya suatu kelainan gastrointestinal. Maka pada semua pasien dengan ADB perlu dilakukan evaluasi gastrointestinal kecuali pada mereka yang mempunyai riwayat perdarahan non gastrointestinal yang bermakna secara klinis. Lansia yang mengalami ADB perlu mendapat supplementasi besi, baik untuk mengkoreksi anemia maupun untuk memperbaiki cadangan besi tubuh. Selain itu, juga harus dilakukan tatalaksana terhadap penyakit yang mendasari untuk mencegah kehilangan besi lebih lanjut

Abstract
The numbers of older people in the world have been growing rapidly. Anemia is the most common hematologic problem encountered in older adults. However, anemia should not be accepted as an inevitable consequence of aging. Anemia in the elderly signifi es an underlying disease. Iron Defi ciency Anemia (IDA) is being one of the most common causes of anemia in older people. IDA in the elderly is often associated with such non specifi c symptoms. The diagnosis of IDA is typically based on laboratory results. Hence, the utilization of the various laboratory tests plays an important role for the diagnosis of IDA. The presence of IDA in the elderly is usually related with gastrointestinal disorders. Thus, gastrointestinal evaluation should be contemplated in all patients with IDA unless there is a history of clinically important non gastrointestinal blood loss. Older people with IDA should have iron supplementation both to correct anemia and to replenish body iron stores. However, the underlying cause should always be treated to prevent further iron loss.

 Metadata

No. Panggil : pdf
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rumah Sakit Bahkti Wara. Pangkalpinang], 2011
Sumber Pengatalogan :
ISSN :
Majalah/Jurnal : Medical Journal of Indonesia
Volume : Vol. 20, No. 1, Februari 2011: 71-77
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Akses Elektronik : http://mji.ui.ac.id/v2/?page=journal.detail2&id=124
Institusi Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Fakultas Kedokteran UI
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
pdf TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20333051