:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Hubungan antara bahan-bahan pembilas vagina dengan infeksi bakteriai vaginosis pada Wanita Penjaja Seks (WPS) di 4 Kabupaten/KotaTahun 2007 (Analisa data sekunder surveilans terpadu biologi dan perilaku) = The Relations between vaginal douched material and bacterial vaginosis infection among Female Sex Worker (FSW) In 4 Districts 2007 (Secondary data analysis from integrated biologic and behavior surveillance)

Siti Sulami; Ratna Djuwita Hatma, supervisor; Tarigan, Lukman Hakim, examiner; Dyah Erti Mustikawati, examiner; Dwiana Ocviyanti, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Di Indonesia, maraknya industri seks komersial memacu pertumbuhan praktek bisnis seks yang merupakan faktor pemicu tingginya prevalensi lnfeksi Menular Seksual (IMS) pada kalangan Wanita Penjaja Seks (WPS). Infeksi Bakterial Vaginosis (BV) adalah salah satu jenis IMS dengan gejala klinis duh tubuh alat kelamin yang disebabkan adanya ketidakseimbangan pertumbuhan bakteri pada vagina. Prevalensi infeksi BV di Indonesia berkisar antara 53-56%. Salah satu penyebab ketidakseimbanganadalah perilaku membilas vagina dengan bahan-bahan pembilas seperti air, bir/minuman sejenis, betadine,pasta gigi dan obat tradisional. Bahan-bahan pembilas tersebut memiliki nilai pH yang berbeda-beda dimana berada pada kondisi asam dan basa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara bahan-bahan pembilas vagina dengan infeksi BV pada WPS. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) tahun 2007. Sejumlah 908 subyek dianalisis pada penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional (potong Iintang). Variabel-variabel yang dianalisis dalam penelitian ini adalah infeksi BV, bahan pembilas vagina, umur, pendidikan, riwayat menderita gejala IMS, Iama kerja, penggunaan kondom, kunjungan ke Iayanan kesehatan, penyuluhan oleh petugas layanan/lapangan dan jumlah pelanggan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program computer perangkat lunak STATA l0.0 yang meliputi analisis deskriptif, bivariat dan multivariate (regresi logistic).
Hasil penelitian ini mendapatkan prevaiensi BV sebesar 80,18% yang diperiksa dengan Gram Stain. Mayoritas WPS membilas vagina dengan rnenggunakan betadine/obat tradisional atau kombinasi bahan sebesar 85,l3%, air saja sebesar 8,37%, dan bir/sejenis atau pasta gigi sebesar 6,S0%. Setelah dikontrol oleh faktor lama kerja sebagai WPS dan penyuluhan oleh petugas Iayanan/Iapangan, nilai OR bahan pembilas air saja sebesar I,96 (95% CI 0,95 - 4,02) sedangkan nilai OR bahan pembilas bir/sejenis atau pasta gigi sebesar 1,47 (95% CI 0,70 - 3,06). Penelitian ini mendapatkan adanya hubungan antara bahan-bahan pembilas vagina dengan infeksi BV (nilai p=0,04).

In Indonesia, an increasing of commercial sex industry is a factor of increasing Sexual Transmission Infection (STI) prevalence among female sex worker. Bacterial Vaginosis (BV) infection is one of STI which clinical syndrome is vaginal discharge. This syndrome is caused by unbalance of vaginal bacteria. ln Indonesia, prevalence of BV infection is 53-56%. One of factor which makes unbalance on vaginal is vaginal douching behavior with using materials such as water, birr/alcohol drinks, betadine, toothpaste, and traditional medicine. These materials have different pH value.
The aim of this study is to investigate the relations between vaginal douched material and bacterial vaginosis infection among female sex worker. This study uses secondary data from Integrated Biologic and Behavior Surveillance (IBBS) in 2007 with the design is a cross sectional study. A total of 908 subjects were included in the analyses. Selected variables for analyses were BV infection, vaginal douched material, age, education, history of STI syndrome, duration of sex work, condom use, visit to health services, get information from health/outreach worker and number of clients. Descriptive, bivariate and multivariate (logistic regression) analyses were done using STATA 10.0.
This study result show prevalence of BV infection using Gram Stain is 80.1 8%. Majority female sex worker use betadine/traditional medicine or combination of vaginal douched material (85.13%), only water (8.37%), and birr/alcohol drinks or toothpaste (6.50%). After adjusted by duration of sex work and get infomation from health/outreach worker, the odds ratio using water only is 1.96 (95% CI: 0.95-4.02) and odds ratio using birr/alcohol drinks or toothpaste is 1.47 (95% Cl: 0.70-3.06). This study find that there is a relations between vaginal douched material and bacterial vaginosis infection among female sex worker (p value=0.04).

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : T21074
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xxiii, 77 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T21074 15-19-017115224 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338500