:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Anemia gizi besi pada remaja putri SMK Amaliyah Sekadau Kalimantan Barat Tahun 2007 = Iron nutrition anemic on female adolescent of Amaliyah SMK Sekadau, West Kalimantan, in 2007

Elsa Satyaningsih; (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Secara nasional prevalensi anemia remaja putri usia 15-19 tahun adalah 26,5 % dan 25,3 % pada wanita usia subur berusia 20-29 tahun, menurut Survei Kesehatan Rumab Tangga (SKRT) pada tabun 2001. Hal ini menuujukkan babwa kelompok remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia karena remaja dalam masa pertumbuhan fisik juga karena kehilangan darah sewaktu siklus menstruasi. Sementara saat ini upaya penanggulangan anemi pada remaja belum merupakan prioritas utama seperti anemi ibu hamil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi, kebiasaan minum teh/kopi, pola haid, sosial budaya dengan anemia gizi besi pada remaja putri SMK Amaliyah Sekadau Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat Tahun 2007. Penelitian dilakukan pada tanggal 20-24 Maret 2007, menggunakan rancangan penelitian kantin, pemilik warung-warung di sekitar sekolah, maupun kepada seluruh masyarakat/remaja di Sekadau melalui kegiatan posyandu, PKK, keagamaan, kepemudaan, kesenian, radio spot, pembuatan poster atau leaflet. Disarankan juga untuk mengadakan program screening anemia dan pemberian TID bagi remaja putri melalui program UKS mengingat tingginya prevalensi anemia remaja putri di SMK Amaliyah Sekadau. Selain itu untuk peneliti selanjutnya perlu dilakakan penelitian lanjutan untuk melihat hubungan anemia gizi besi dengan suku bangsa, juga dengan prestasi belajar remaja putri.

Nationally, according to survey of household health (SKRT) in 2001, adolescent anemic prevalence is 26.5% on female adolescent from age 15-19 years and 25.3% on women of reproductive age between 20-29 years. This indicates that female adolescents are more sensitive to anemic because adolescents are physically still growing and they lose blood during their menstruation period. Meanwhile the effort for anemic treatment on teenagers are not prioritized yet compared to pregnant women. The objective of this research is to know the relation between nutrition intake, drinking tea I coffee habit, menstruation pattern, social culture with iron nutrition anemic on female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau, Sekadau district in 2007. The research was carried out on March 20-24, 2007 using observational research method with cross sectional design. The populations were 476 female adolescent of SMK Amaliyah Sekadau from grade I, 2 and 3 and the sample were 184 students. Data was collected by interviewing with questionnaire and taking blood sample with cyanmethaemoglobin method. The test used was Chi Square test to see the prevalence of anemic on female adolescent at SMK Amaliyab Sekadau. Besides, the next researchers need to do an extension research to see the relation between iron nutrition anemic with the tribe, and also with the school result of the female adolescent.

 File Digital: 1

Shelf
 T11518-Elsa Satyaningsih.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T11518
Entri utama-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xx, 95 hlm. : ill. ; 28 cm + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T11518 15-23-23945392 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338672