:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Kepatuhan petugas MTBS terhadap standar oprasional prosedur (SOP) pendekatan MTBS dan faktor-faktor yang mempengaruhinya di Kabupaten Majalengka tahun 2005 = The compliance study of integrated management of child Illness (IMCI) offieials in standard operational procedure (SOP) of IMCI approach and its influencing factors in Majaleogka District at 2005

Zaenal Arifien; Hafizurrahman, supervisor (Universitas Indonesia, 2006)

 Abstrak

Salah satu upaya pelayanan kesehatan dasar yang dilakukan di Puskesmas adalah upaya promotif, preventif dan kurdtif yang dilakukan terhadap bayi dan balita, dimana sejak tahun 1996 Departemen Kesehatan bekerjasama dengan WHO, telah mengembangkan suatu pendekatan baru dalam mengklasifikasi dan mengobatl bayi dan balita saki!, yaitu dengan pendekatan Manajemen Terpadu Balita Saki!(MTBS).
Manajemen Terpadu Bolita Saki!(MTBS) dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas manajemen program maupun manajernen kasus yang mengacu pada kualh.as tatalaksana kasus sehingga angka kematian bayi dan balita dapat diturunkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempero1eb gambaran tingkat kepatuhan petugas terhadap SOP pendekatan MTBS dan faktor-faktor yang mempengarohinya di Kabupaten Majalengka. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlab sampel 58 petugas pe1aksana MTBS dengan 174 pengama!an. Pengumpulan data dilakukan dengan pengama!an secara langsung pada saat petugas memeriksa balita sakit dengan menggunakan daftar tilik dan waw!lncara dengan petugas MTBS.
Hasil penelitian memperlihatkan babwa pada tingkat kepatuhan petugas dengan menggunak.an cut off point 90% dalam nilai kepatuhan tertinggi 96,74% dan terendah 37,52%, dengan rata rata masalah telinga (80,5%) dan terendab pada konseling (17,8%). Dari hasil uji bivariat didapatkan faktor yang berhubungan seca:ra statistik adalah kua1ifikasi tenaga, pengetahuan, motlvasi dan komitmen pimpinan. Hasil ujl statistik secara multivariat didapatkan faktor yang paling dominan berhubungan Oengan kepai.uhan petugas terhadap SOP pendekstan MTBS adalab komitmen pimpinan.
Bagi Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Majaiengka perlu kiranya mencoba mengadopsi suatu pendekatan bam daiam mengelola program MTBS yaitu dengan menggunakan manajemen mutu terpadu (Iota/ quality manajemen). Pendekatan tersebut lebih mengedepankan terhadap kepuasan pelanggan baik internal maupun ekstemaldan pendekatan budaya organisasi daJam melakukan perbaikan kepatuhan petugasnya. Melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan dan memberikan wewenang yang penuh terhadap stafnya dalam melaksanakan tugas dalam pengambHan keputusan. Lakukan perbaikar. kinelja dan kepatuhan petugas MTBS secara tents menerus: dengan meflggunakan siklus: PDCA (Plan-Do-Check-Act).

The set of primary health care effort conducted in health center (puskesmas) are promotive, preventive and curative efforts for babies and children under five years (balita). MoH in collaboration with WHO. have developed a new approach in classification and treatment for balita through IMCL lMCl, known as MTBS, was conducted for improving and promoting the quality of program management and also case management which refer quality of operational procedures and so the mortality rate ofbaJita could be reduced.
The objective of the study was to have description of the compliance level regarding the SOP of IMCI approach and its influencing factors in Majalengka District. The design of the study was Cross Sectional utilized quantitative approach, the sample size was 58 officials and involved J 74 observations. Data collection was conducted in direct observation while the officials examined the: sick balita by using checklist and also interviewing the officials.
The result of the study showed the compliance level of the officials, with cut off point 90%, the highest level was 96?74% and the lowest level was 37,52%, the average level was 76,90%. The highest level of compliance was in eac examination (80,5%)the lowest level was in counseling (17,8%). According to bivariate testing, it showed the corresponding factors statistically in educational level, knowledge, motivation and managerial commitment. In multivariate testing. the dominant factor which was correspond to the compliance level ofthe officials was managerial commitment.
Majalengka District Health Office (DHO) WllS proposed to implement the new approach above in IMCI management by using Total Quality Management (TQM). This approach prioritize the internal and external customer satisfaction. perform the organizational culture in improving compliance level of officials, also staff participation in decision making process and fully delegation to the staff in performing the assignment. Continuous improvement of the performance and compliance level of the IMCI officials will he gained by using PDCA (Plan Do Check Action) cycle.

 File Digital: 1

Shelf
 T20971-Zaenal Arifien.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T20971
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Universitas Indonesia, 2006
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 118 hlm. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T20971 15-20-122197426 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338855