:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas kholinesterase dararh pada petani penyemprot hama tanaman holtikultura di Kabupaten Majalengka tahun 2007 = Factors related to cholinestease activities in farmers plasma WHO spraying the holticulutre crops in district of Majalengka, year of 2007

Dedi Ruhendi; Agustin Kusumayati, supervisor (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Dalam meningkatkan upaya pencegahan keracunan pada petani penyemprot hama tanaman holtikultura di Kabupaten Majalengka, perlu diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan aktivitas kholinesterase darah. Salah satu indikator keracunan pestisida adalah dengan mengukur aktivitas kholinesterase darah. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas kholioesrerase darah pada petani penyemprot hama tanaman holtikultura. Penditian ini menggunakan desain potong Jintang, dengan memanfaatkan pemeriksaan aktivitas kholinesterase darah pada petani bersama dinas kesehatan Kabupaten Majalengka tahun 2007.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 208 responden yang diteliti sebanyak 26,9% kategori keracunan, karakteristik individu perempuan 6,3%, umur tua (> mean) 47,6%, status gizi kurus 12,5%,pendidikan rendah 76,9%, pernah mengikuti pelatihan/penyuluhan 43,3%, dapat penyuluhan petugas kesehatan 8,2%, perilaku membeli pestisida sendiri 94,2%, membeli dengan kemasan eceran 27,4%,perokok 76,4%,lama menyemprot > 3jam 56,7"/o, frek:uensi menyemprot > 2 kali seminggu 12,5%, Menyemprot siang & sore hari 4,3%,posisi menyemprot menghadap datangnya angin 43,2%,Tidak cuci tanga11 4,4%, merokok saat menyemprot 14,4o/v, Tidak cuci badan pada air mengalir 5,3%, terakhir menyemprot 10 hari 70,2%. Perilaku memakai APD, tidak memakai topi 9,6%, tidak memakai kaos/sarung tangan 84,1%, tidak memakai pelindung mata, 97,6%, tidak memakai masker 79,3%, tidak berlengan panjang 7,7%, tidak bercelana panjang 11,1% dan tidak memakai sepatu boot 54,8%.
Variabel dominant yang berhubungan dengim aktivitas kholinesterase menggunakan multivariat adalah Terakhir menyemprot (OR=9,613,95% CI=2,906-31,799), memakai APD baju lengan panjang (OR=8,872, 95% CI=2,006- 39,232), Mandi secara baik (OR=5,446, 95% CI=l,266-23,417), Merokok waktu menyemprot (OR=4,641, 95% CI=l,717-12,546), pemah pelatihan/penyuluhan (OR=3,217, 95% CI=1,466-7,059), posisi menyemprot terhadap arab datangnya angin (OR=2,550, 95% CI=1,169-5,564) dan umur responden ( OR=0,416, 95% CI=O,l90-0,911).
Dengan basil penelitian diatas, penulis menyarankan agar setiap petani melakukan penyemprotan hanya tiga minggu sekali. Meningkatkan frekucnsi pelatihanlpenyuluiian bagi para petani secara terpadu di wiiayah kerja puskesmas, dengan materi pokok peningkatan hidup bersih dan sehat, cara ekposur pestisida kedalam tubuh manusia, cara penanganan pestisida menggunakan Alat Pelindung Diri dan upaya pencegahan dan penanggulangan keracunan oleh pestisida.

It is important to find out which factors which related to cholinesterase activities m plasma in order to prevent contamination among farmers who spraying the horticulture crops in District of Majalengka. One of the indicators of pesticide poisoning is by measuring cholinesterase's activities in plasma. This research studying factors which influencing cholinesterase's activities in filnner's bloodstream, who spraying the horticulture crops. This study use cross sectional design, by utilize the data of plasma cholinesterase activities examination among farmers with Health Office of District of Majalengka year of 2007.
The results of univariate analysis shows that of 208 respondents, 26,9% categorized poisoned Individual characteristics: 6,3% female, 47,6% elderly (>mean), nutrition status is lean i2,5%, iow education 76,9%, never attended training 43,3%, has information from health officers 8,2%, self purchasing pesticides behaviour 94,2%, retail purchasing 27,4%, smoker 76,4%, spraying more than 3 hours 56,7%, spraying frequency more than twice a week 12,5%, spraying in the morning and afternoon 4,3%, spraying position facing the wind direction 43, 2 %, not to washing hands 4,4%, smoking while spraying 14,4%, do not taking bath in running water 5,3%, last time spraying :S 10 days 70,2%. Using the personal protective equipment (PPE) behaviour not wearing hat 9,6%, not wearing gloves &4,1%, not wearing eye protection 97,6%, not wearing masker 79,3%, not wearing shirt 7,7%, not wearing trouser:> 11,1% and not wearing boots 54,8%.
In multivariate analysis the dominant factors which related to cholinesterase area last time spraying (OR=9,613, 95%CI=2,906-31,799), wearing PPE shirt (OR8,872,95%CI=2,006-39,232), right bath (OR=5,446,95%Cll,266-23,417), smoking while spraying (OR=4,641,95%CI=1,717-l2,546, has attended training (OR=3,217,95%CI1,466-7,059), spraying position facing wind direction (OR=2,550,95%CI=l,I69-5,564) and respondent's age (OR=0,416,95o/oCI=O,I90-0,911).
Based on the result of this study, we recommend farmers to conduct spraying only three times a week. Also to increase integrated training and information frequency for farmers in working area of health centres, with main issues are to improve clean and healthy living, how pesticides exposed into human body, how to use protective equipment (PPE) for controlling pesticides and efforts to prevent and to control poisoning by pesticides.

 File Digital: 1

Shelf
 T29169-Dedi Ruhendi.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T29169
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xi, 83 hlm. : ill. ; 30 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Univerisitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T29169 15-23-26429441 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20338969