ABSTRAK Pemuda adalah generasi penerus perjuangan dan cita-cita bangsa,Pembangunan bidang kepemudaan merupakan mata rantai tak terpisahkan darisasaran pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Krisis global telahmempertinggi tingkat pengangguran sehingga semakin banyak pemuda yangmencoba bertahan hidup dijalanan. Fenomena merebaknya pemuda jalanan diIndonesia merupakan persoalan sosial yang komplek. Pemuda penganggur danmenghabiskan sebagian besar waktunya dijalankan tidak dapat diabaikan potensidan kemampuan mereka sehingga diperlukan upaya-upaya pemberdayaanterhadap pemuda jalanan. Pemberdayaan yang dilakukan adalah diupayakanmelaksanakan model pemberdayaan yang paling ideal, oleh karena itu perludimmuskan bagaimana model dan strategi pemberdayaan pemudajalanan.Penelitian ini benujuan menganalisa karakteristik pemuda jalanan,menganalisa peran dan potensi masyarakat dalam pemberdayaan pemuda jalanandan upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam pemberdayaan pemuda jalananserta merumuskan modeldan strategi pemberdayaan pemuda jalanan.Memberdayakan adalah memampukan dan memandirikan masyarakat.Wilkinson (1972) memaknai pemberdayaan adalah proses pembangunan yanglebih natural, dimana perumusan masalah dan pencarian solusi diserahkan padakomunitas. pemberdayaan komunitas dipahami secara khusus sebagai: ?perubahansosial yang terencana dan relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang dihadapioleh para anggota sebuah komunitas (rr locality-relevant planned change) yangdilaksanakan secara khas dengan cara-cara yang sesuai dengan kapasitas, norrna,nilai, persepsi, dan keyakinan anggota komunitas setempat, dimana prinsip-prinsip resident partivation dijunjung tinggi?.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatii Melalui data yang di dapatdari hasil wawancara mendalam Serta studi dokumentasi disimpulkan bahwapemuda jalanan memiliki karakteristik yang khusus dikarenakan bentukan darilingkungan tempat mereka biasa beraktivitas dan bergaul. Masyarakat dapatberperan aktif dan memiliki potensi yang memadai untuk melakukanpemberdayaan kepada pemuda jalanan, Pemerintah telah melakukan upayapemberdayaan pemuda jalanan melalui program Rumah Olah Mental PemudaIndonesia (ROMPI) namun masih diperlukan banyak penyempumaan. Modelpemberdayaan yang diterapkan harus dirumuskan secara komprehensif dan tidakhanya diserahkan pada satu instansi saja karena permasalahan pemuda jalananadalah permasalahan yang diakibatkan oleh hal-hal sangat komplek sehinggapenanganannya harus melibatkan banyak pihak. Abstract The youth is the next generation for the nation struggle and dreams. Theyouth development is a part of the holistic human capital development inIndonesia. The global crisis has increased the number of unemployment inIndonesia that force many youth to struggle for their life on the street. Thisphenomenon is a complex social problem. We cannot ignore the potency of theunemployed youth and the thug. Therefore, we need some effort to empowerthem. The government process that we are going to do is supposed to follow theideal model. This is the reason why we must formulate the model and strategy ofthe thug empowerment.The purpose of this research is to analyses the thug characteristic, to findout the society contribution and potencies in the thug empowerment, what thegovernment had done in the thug empowerment, and to formulate the model andstrategy for the thugs empowerment.This research uses the qualitative approach. The data used are gathered byconducting a depth interview and documents study. The conclusion is the thugshave special characteristic constructed by their environment, the place on wherethey always do their activities and make relation with others. People can give anactive contribution and have a good potency to do empowerment for them. Thegovernment has done the empowerment for the thugs by establishing the house ofmental improvement for Indonesian youth program. However, this program needsto be improved. The implementing of the empowerment model must becomprehensive and not only rely on particular organization because the thugs?problems are caused by a complex thing; consequently, many people have to givecontribution to solve this problem. |