ABSTRAK Latar belakang : Prevalensi penyakit dengan gejala kejang di Indonesia cukuptinggi. Sejalan dengan Iangkah strategis Universitas Indonesia untuk menelititanaman herbal yang bermanfaat, maka peneiitian ini ingin menyelidikikemungkinan pemanfaatan piperine (ekstrak dari lada jawa) sebagai obat antikejang.Tujuan : Mengetahui efek protektif piperin terhadap peningkatan kegiatan listrikotak tikus kejang akibat induksi oleh bicuculline dilihat dari iiekuensi danamplitudo pada rekaman elektroensefalograii, dibandingkan kontrol.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental in-vivo, dilakukanpada empat kelompok tikus, masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. Seluruhtikus beljumlah 24 ekor, diberi induktor kejang bicuculline. Sam kelompokkontrol tanpa diberi piperin dan tiga kelompok uji diberikan piperin dengan dosisyang berbeda. Hewan uji yang digunakan adalah tikus Sprague Dawley jantan.Kelompok uji dibagi menjadi tiga yaitu kelompok dosis piperin 100 mg/kgBB,200 mg/kgBB, dan 400 mg/kgBB. Perubahan amplitudo dan frekuensi EEGdirekam pada menit ke-0, menit ke-30, menit ke-40, menit ke-50, dan menit ke-60setelah pemberian piperin.Hasil penelitian : Pemberian piperin dosis 100 mg/kgBB, dosis 200mg/kgBB dandosis 400 mg/kgBB menurunkan ampliludo dan meningkatkan frekuensi sertamenghilangkan spike pada rekaman EEG. Piperin dosis 100 mg/kgBB setelah 50menit pemberian peroral secara bermakna meningkatkan frekuensi danmenurunkan ampliludo.Kesimpulan : Piperin mempunyai efek pencegahan peningkatan kegiatan Iislrikotak dengan bukti meningkatkan frekuensi dan menunmkan amplitudo EEG.Pemberian piperin dosis 100 mg/kgBB lebih efektif dibandingkan dosis 200mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. ABSTRACT Background: The prevalence of disease with seizure symptom has found inIndonesia high enough. In line with strategic plan of University of Indonesia toencourage studies on ingenious herbs in Indonesia, the present study is directed toinvestigate the possible beneficial effect of pipperine (extract java pepper) in thetreatment of seizure.Objective: This study was conducted to investigate the protective effect ofpipperine against amplitude and frequency alterations of electroencephalogram(EEG) induced by bicuculline in the rat.Design of study: Twenty four male Sprague Dawley rats were used in the study,in which the rats were grouped into 4, each consisted of 6 animals. The controlgroup was the rats which received oral CMC 1% (carboxy methyl cellulose), 30minute prior to subcutaneously injected bicuculline of 2,7 mg/kgBW. The other 3treated goups received oral piperine 100mg/kgBW, 200mg/kgBW and 400mg/kgBW respectively, 30 minute prior to subcutaneously injected bicuculline of2,7 mg/kgBW. The amplitude and frequency of EEG were recorded at zero time,30?' minute, 40?? minute, 50? minute, and 60"? minute aiter the administration ofpipperine.Result: Injected of bicuculline in the rats, caused no alterations of EEG pattern ascompared with the EEG at zero point measurement. At 20 minute after bicucullineinjection, there was an were dose of amplitude and reduce of frequency of EEGwith spike wave. Piperine at various concentrations reduced the EEGabnormalities. Piperine of l00 mg/kgBW showed the best protective effectsagainst EEG alteration.Conclution: Pipperine l00 mg/kgBW given before bicuculline reduced theamplitude and increased the iiequency of EEG to near normal condition. |