Prospek pengelolaan pemanfaatan sumberdaya perikanan Indonesia menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja, penerimaan devisa melalui ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara berkesinambungan. Namun, kekayaan sumber daya laut tersebut belum membedakan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat pesisir karena kelompok nelayan justru menjadi kaum yang terpinggirkan. Masyarakat pesisir termasuk didalamnya nelayan terutama para generasi mudanya harus ditingkatkan kapabilitasnya, supaya dapat menghindarkan ketertinggalannya karena faktor kemiskinan. Penelitian ini mencoba merumuskan bentuk pola pemberdayaan yang sesuai bagi peningkatan kapabilitas kewirausahaan pemuda pesisir dalam mengelola potensi sumber daya perikanan dan kelautan.Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan selama ini tidak dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan karena kurangnya koordinasi dari pemerintah, kurang Iuasnya kemitraan dengan swasta dan stakeholder. Untuk penerapan pola pemberdayaan dalam rangka peningkatan kapabilitas ketrampilan kewirausahaan pemuda yang sesuai dengan potensi sumber daya wilayah pesisir, harus memperhatikan berbagai dimensi yang berkembang seperti dimensi pengetahuan lokal, religi, ekonomi, kelembagaan dan politik. Pemberdayaan tersebut harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengembangan dan keberlanjutan usaha, pembangunan ekonomi masyarakat dan wilayahnya. Pemberdayaan juga memerlukan pendampingan dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan akses informasi, serta adanya kemitraan yang luas antara masyarakat, aparat pemerintah dan swasta dalam pengembangan usaha di wilayah pesisir. Utilization of fishery resources management prospects Indonesia became one of the strategic economic activities to enhance community welfare, employment, foreign exchange earnings through exports and the State Revenue on an ongoing basis. However, the weaith of' marine resources has not contributed the maximum to the welfare of coastal communities as a group of fishermen became the marginalized. Coastal communities including fishermen, especially the younger generation should be increased capabilities, in order to avoid the catch because of poverty. This study tries to formulate an appropriate form of empowerment pattern for the increase in youth entrepreneurship capability in managing the potential for coastal fisheries and marine resources.The study used a qualitative approach descriptive method. The results showed that the implementation of empowerment has been unable to walk up and sustained because of lack of coordination of government, the less the extent of partnerships with the private sector and stakeholders. For the application of patterns in order to increase the capability of empowering youth entrepreneurship skills in accordance with the resource potential of coastal areas, should consider developing a variety of dimensions such as the dimensions of local knowledge, religious, economic, institutional and political. Empowerment must involve the community as major stakeholders in the planning, implementation, supervision, development and sustainability of business, community economic development and its territories. Empowerment also requires assistance in improving the knowledge, skills and access to information, as well as a broad partnership between communities, government officials and private business development in coastal areas. |