Semakin meningkatnya income masyarakat turut pula meningkatkan kesadaran akan gaya hidup sehat, sehingga industri makanan sehat memiliki prospek yang yang menj anjikan, menjadikan peneliti tertarik melakukan Business Plan untuk mendirikan kafe rnakanan sehat yang bemama Green Factory Café (GPC). Untuk memulai bisnis ini dimulai dengan perencanaan anggaran guna mengetahui seberapa besar invcstasi yang akan dikeluarkan unluk memulai bisnis, kemudian membuat laporan keuangan dari proyeksi revenue plan biaya operasional yang akan timbul. Dilanjutkan dengan melakukan analisis Break-Even Point (REP) untuk menilai berapa banyak konsumen yang harus bertransaksi di GFC. Berikutnya menentukan tingkat diskonto dengan cara Capital Asset Pricing Model (CAPM) pada sampel yang dipilih dalam industri hotel dan restoran, dan terakhir melakukari analisis kelayakan investasi berdasarkan tingkat diskonto yang telah ditentukan guna menilai apakah investasi tersebut layak clilakukan atau tidak. The increased income in society also raising awareness of healthy lifestyle among the communities, make healthy food industry has a promising prospect as investment alternative, so researcher has interested to make Business Plan to established Healthy Café named the Green Factory Café (GFC). This business starts with Budgetary Planning in order to calculate how much initial investment needed to starting this business, continue with preparing Financial Statements from projected revenues and operating costs. Followed by an analysis Break-Even Point (BEP) to calculate how many consumers must transacting in the GFC to covered the initial investment. Furthermore, determine the discount rate by calculate Capital Asset Pricing Model (CAPM) using company from hotel and restaurant industries as sample?s research. And finally conducted Capital Budgeting based on the discount rate that has been determined in order to measure whether the investment is worth it or not. |