Perbandingan uji hambatan hemaglutinasi dan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) dalam menentukan infeksi primer dan sekunder virus dengue = Comparison of hemmaglutination Inhibition assay and enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) performance in discriminating primary and secondary dengue infections
Gustiani;
Mohamad Sadikin, supervisor; Herman Kosasih, supervisor; Indra Gusti Mansur, examiner; Ani Retno Prijanti, examiner; Beti Ernawati Dewi, examiner
(Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009)
|
Infeksi virus dengue merupakan masalah serius dengan angka kejadian yang terus meningkat setiap tahun dan hampir separuh populasi dunia beresiko terinfeksi. Infeksi sekunder virus dengue seringkali dihubungkan dengan tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkan. Oleh karenanya sangat penting untuk dapat membedakan infeksi primer dan sekunder virus dengue. Uji Hi merupakan uji serologi yang direkomendasikan oleh badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) untuk membedakan tipe infeksi tersebur. Namun selain secara teknis rnempunyai banyak kekurangan, uji ini juga seringkali kurang tepat dalam mengklasifikasikan antara infeksi primer dengan sekunder. Studi ini dilakukan untuk mengevaluasi performa uji HI dalam membedakan infeksi primer dan sekunder yaitu dengan membandingkan uji tersebut dengan PRNT. Penelitian ini juga mengeva1uasi performa ELISA lgG sebagai kandidat metode altematif. Dari 19 kasus infeksi primer berdasarkan PRNT, semua kasus (100%) juga ditetapkan sebagai infeksi primer dengan Hi dan ELISA lgG. Namun dari 73 kasus infeksi sekunder. hasil HI yang bersesuaian dengan PRNT hanya 31 5% sementara EUSA lgG sebanyak 98,6%. Dapat dikatakan HI merniliki performa yang baik dalam menentukan infeksi primer tetapi kurang baik pada infeksi sekunder. AnalisB; statistik juga memperkuat perbedaan performa uji HI dan ELISA tersebut dengan nilai p=O (p Dengue infections have become a global concern since its increasing incidence with almost half of world's population at risk. Secondary or multiple dengue virus infection is often implicated in the severity of the diseases. Therefore, discriminating dengue infection between primary versus secondary is very important. World Health Organization recommends hem-agglutination inhibition (HI) assay as the reference test to distinguish the infection. But besides its technical drawbacks, HI interpretations often misclassified between primary and secondary. In this study, we try to evaluate HI performance by comparing the assay with Plaque Reduction Neutralization Test (PRNT). We also evaluate enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) lgG perfonnance as suggested alternative method. Of 19 primary infection cases determined by PRNT, all of them (100"/o) also defined as primary infection by both HI and ELISA lgG. From 72 of secondary infection cases, only 31.5 % of HI result that had agreement with PRNT, meanwhile ELISA lgG 98.6%. In this case, we found that HI is good in determination of primary but poor in secondary infection. Statistical analysis revealed that HI and ELISA IgG performance is significantly different with p O (p |
|
No. Panggil : | T32370 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Subjek : | |
Penerbitan : | Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2009 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | xv, 37 pages : illustration ; 28 cm + appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T32370 | 15-19-146541861 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20339939 |