Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya kesehatan telahmengubah pola konsumsinya pada sektor perikanan, hal ini tentunya membuka peluangekspor yang cukup besar bagi Indonesia, sehingga sangatlah wajar jika Indonesiaberusaha untuk meningkatkan produksinya sebagai antisipasi terhadap melonjaknyapermintaan udang Indonesia dimasa yang akan datang. Namun demikian segala upayapeningkatan kapasitas produksi tidak terlepas dari pengaruh perekonomian domestik,dimana pengaruh GDP, Harga dan Exchange Rate merupakan variabel yang tidakterlepas dari transaksi perdagangan luar negeri. Udang sebagai salah satu primadonaekspor Indonesia telah memberikan kontribusi pada devisa negara dan mempunyaiperanan penting bagi Indonesia.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan jangka panjangdan jangka pendek antara ekspor dengan GDP, Harga dan Exchange rate. Untukmengetahui hubungan jangka panjang dilakukan uji kointegrasi menurut prosedurJohansen, sedangkan untuk mengetahui hubungan jangka pendek maka dilakukan denganmodel koreksi kesalahan (ECM). Tahap Analisis dilakukan terlebih dahulu uji unit rootdan menentukan derajat kointegrasi masing-masing variabel.Hasil secara keseluruhan dalam penelitian ini adalah kondisi perekonomianIndonesia yang mengalami keterpurukan tidak terlalu berpengaruh terhadap eksporkomoditi udang Indonesia, Sedangkan implikasi kebijakan yang bisa disarankan adalahalangkah baiknya jika Indonesia dapat mengembangkan teknologi budidaya udangsehingga kapasitas produksi yang diinginkan dapat tercapai, dan Indonesia henduknyaberspesialisasi untuk memproduksi udang dengan kwalitas yang baik, karena bukanhal mustahil Indonesia menjadi Marker Leader dan sebagai Price Setter di pasarInternasional. |