Tesis ini memperlihatkan kompleksitas permasalahan yang terjadi pada remaja perempuan yang mengalami KTD, mulai dari Iatar belakang KTD, pc-mmasalahan yang muncul karena KTD, hingga kebijakan atas KTD yang menambah permasalahan mereka. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif menggunakan teknik wawancara dan memakai tcknik snowball pada pencarian pcrempuan di Jabodetabek yang pemah mcngalami KTD di masa remajanya, yakni dalam rentang usia 10-24 tahun. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa KTD yang dialami oleh para pcrcmpuan di usia remajanya adalah sebagai akibat dari kurangnya pengetahuan seks yang benar serta minimnya peran agen sosialisasi primer dalam mengawal seksualitas mereka hingga mcmbuat mereka teljebak dalam relasi yang timpang dan herpeluang pada tcnjadinya kekerasan dalam pacaran. KTD yang mereka alami pun membawa masalah baru dalam bentuk opresi dan alienasi atas diri dan kehidupan remaja perempuan yang mengalami konflik peran dan slams sebagai remaja sekaligas ibn. Lebih dari itu, tindakan-tindakan yang dilakukan selama ini kepada para remaja dengan KTD justru tidak membantu ataupun menyembuhkan remaja dari situasinya, melainkan memberikan masalah bam yang makin menghambat kehidupan mereka di masa depan. The objective of this research is to show the complexity happened to teenage girls with unwanted pregnancy, from the pregnancy/?s background to the policies applied towards thc pregnancy. This research has been done with qualitative approach using snowball technique towards women who had been pregnant in her teenage time, which ranges to 10-24 years old. Results found in this research show that lack of parent and school's role in assisting teenagers sexuality have made them trapped in a power-inadequate relationship and easily fall victims in dating violence. Unwanted pregnancy raise new problems to teenage girls' life in a form of oppression and alienation from their life and their body since they have to CDPB with the new role and status: a teenage mother. More over, policies implemented to the pregnant girls does not solve those problem, instead, adding more problems that blocked their future. |