:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Determinan Unmet Need Ber-KB di Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau (Analisis Data SDKI 2007) = Determinant of Unmet Need for Family Planning in Sumatera Barat, Riau and Kepulauan Riau (Data Analysis of Indonesia Demographic and Health Survey 2007)

Mardalena Wati Yulia; Sri Moertiningsih Adioetomo, supervisor (Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009)

 Abstrak

Unmet Need adalah Pasangan Usia Subur yang sudah mempunyai keinginan untuk mcmbatasi atau menjarangkan kelahiran berikumya 2 tahun atau lebih, tetapi belum memakai kontrasepsi. Kelompok unmet need merupakan salah satu komponen yang mempengaruhi permintaan masyarakat terhadap KB dan TFR. Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau unmet neednya masih tinggi, untuk itu perlu diketahui detenninannya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat profil perempuan/is1:eri yang unmet need spacing dan limiting sena falctor-faktor yang mempengaruhi unmet need tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan mengolah data mentah SDKI 2007, menggxmakan program Statistical Package for Social Science version 16.0. Metode analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial dengan statistik model regresi multinomial logit serta wawancara dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumatera Barat.
Dari 1.136 responden, yang unmet need spacing 6 % dan 5 % unmet need limiting, sisanya tidak unmet need. Analisis deskxiptif menggambarkan bahwa akses ke tempat pelayanan dan penolakan tokoh agama/adat tidak menjadi masalah untuk unmet need. Persentase unmet need ber KB untuk penjarangan keiahiran lebih tinggi pada perempuan yang tidak be1'KB karena alasan kontrasepsi terlalu mahal, adany penolakan suami/responden, alasan kesehatan/takut efek samping, responden umur muda dan tamat SMA keatas, suami tamat SMP dan jumlah anak lahir hidup kecil dan sama dengan 2.
Persentase unmet need berKB untuk pembatasan kelahiran lebih tinggi pada perempuan yang tldak berKB karena alasa kontrascpsi terlalu mahal, suami atau isteri menolak KB, mengalami masalah kesehatan/takut efek samping, usia 40 - 49 tahun, isteri dan suarni tidak sekolah, jumlah anak lebih dari dua tidak adanya kunjungan dari petugas KB.
Analisis Inferensial menunjukan bahwa falctor-iiaktor yang mempengaruhi perernpuan/isteri dengan unmet need spacing adalah kontrasepsi yang terlalu mahal, adanya penolakan suami/responden, aiasan kesehatan/takut efek samping dan umur responden yang muda. Sodangkan untuk unmet need limiting, faktor-faktor yang mempengaruhi adalah jumlah anak lahir hidup, lcunjungan petugas KB, kontrasepsi yang terlalu mahal dan alasan kesehatan/takut efek samping.

Unmet need is couple of child bearing age who don't want to get pregnant for at least 2 years but not using contraception as a birth control. Unmet need was one of many components which influenced the demand of community to birth control and total fertility rate (TPR). Rate of umnet need in Sumatera Barat, Riau and Kepulauan Riau was still high so that the determinant of it must be recognized. The pinpose of this research was to get a profile of urmiet need spacing and limiting among those couples of child bearing age and to investigate the factor influenced to unment need.
The data used in this research was Indonesia Demographic and Health Survey 2007, with the software used in data processing was Statistical Package for Social Science Version 16.0. The method used in this research was descriptive analysis, multinomial logistic and interview with MUI, LKAAM.
Among 1.136 respondent, prevalence unmet need spacing and limiting were 6 percent and 5 percent. Result of descriptive analysis showed that ditiiculty in acces and rejection of prominent figures did not influenced unmet need.
Prevalence of unmet need spacing were high to those women who were not using contraception because of cost reason, husband or wife refused contraception, faced health problem, young age, level of education at least senior high school, had a husband with at least junior high school educated, had maximum two children. Prevalence of unmet need limiting were high to those women who were not using contraception because of cost reason, husband or wife refused contraception, faced health problem, 40-49 years of age, not educated, had more than two children, not visited by official of birth control.
Inferential analysis showed that unmet need for birth control were high to those women who said that contraception was costly, husband or wife refused contraception, afraid of side eiect of contraception and young age. Prevalence of unmet need limiting were high to those women who were visited by oiificial of birth connol, had at least three children said that contraception was costly and afraid of of side eiect of contraception.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : T34015
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Penerbitan : Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xiii, 115 pages : illustration ; 29 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T34015 15-22-58457851 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20340301