Gizi adalah masukan vital dalam pengembangan sumberdaya manusia. Prevolensi gizi kurang di Kabupaten Bogor tahun 2005 masih tinggi, yaitu 15,3 persen. Di UPID Puskesmas Kecamatan Cileungsi tahun 2005 ditemukan 1170 balita gizi kurang (9,1 %) dan 269 (1,3 %) balita gizi buruk. Jika dibandingkan dengan tahun 2004, jumlah kasus balita gizi buruk mengalami kenaikan yaitu dari 0,8% menjadi 1,3% . Adanya peningkatan status gizi buruk tersebut antara lain disebabkan penanganan gizi buruk belum cukup dilaksanakan secara menyeluruh dengan keterlibatan penuh dari link sektor. sehingga dapat, dikatakan setiap hari terjadi KLB Gizi di wilayah tersebut. Hal ini perlu sekali mendapat perhatian dari semua pihak terkait dan menempatkan Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi sebagai kegiatan· yang penting dilaksanakan secara berkesinambungan. Dalam pelaksanaannya,. surveilance gizi didukung sistem infonnasi yaitu Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi yang telah dimiliki oleh setiap puskesmas tingkat kecamatan di Kabupaten Bogor, tetapi belum dioperasikan secara maksimal karena masih ditemui kendala dalam pelaksanaannya. Kendala tersebut diantaranya adalah sulitnya melengkapi input data karena memerlukan koordinasi lintas sektor, tidak terscdianya basis data' untuk penelusuran kasus, pemanfaatan komputer belum optimal, ketepatan waktu pengiriman dan kelengkapan laporan rendah. Untuk itu perlu dikembangkannya sistem informasi SKD KLB Gizi dcngan basis pelayanan kesehatan dasar, yaitu puskesmas, yang dilengkapi dengan fasilitas basis data di Kecamatan Cileungsi. Metodologi yang digunakan adalah operasional research melalui pengamatan sistem yang sudah berjalan selama ini dengan berdasarkan siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dan tahap perencanaan, analisis, perancangan dan ujicoba sistem. Pengujian sistem hanya dilakukan di laboratorium dengan menggunakan data sampel. Pengumpulan data dan informasi melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi. Unit kerja. yang menjadi obyek penelitian adalah UPTD Puskesmas Kecamatan CHeungsi. beserta dua UPF puskesmas dan 3 posyandu. Sebagai hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya prototipe Sistem informasi SKD KLB Gizi yang dihampkan dapet effektif dan effisien dalam penyediaan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang diperoleh akan dirancang agar benar -benar relevan; cepat dan tepat serta dapat lebih bermanfaat, terutama untuk kepentingan program gizi pada umumnya, dan surveilance gizi pada khususnya, sehingga dapat tercapai optimalisasi pemantauan kewaspadaan gizi di wilayah tersebut. Agar pelaksanaan sistem informasi ini dapat berjalan dcngan baik dan berkelanjutan. dibutuhkan komitmen dan kebijakan pendukung, termasuk mekanisme umpan balik dan pengawasan. Nutrient is the most important intake for the growth of human being. The nutrient deficiency in Bogor Municipal in 2005 is still high. that is 15.3 percent. It was found that there was 1770 infant suffering nutrient deficiency ( 9,1%) and 269 infant in poor nutrient intake ( 1,3 % ) at UPTD Public Health Medical Center Cileungsi sub district in 2005. Compared to 2004 the case of infant with nutrient deficiency had been increased from 0.8% to 1,3%. It seem that the increasing infant in nutrient deficiency was caused by lack of capacity and coordination among the government offices within the department of health. As a result of this condition is that almost everyday could be found KLB Nutrition as the main program and to be maintain continually. In fact, the computerized nutrient surveilance which is early warning system KLB nutrition is applied by every Public Health Medical Center in Bogor Municipal. However, the system was not conducted properly due to some difficulties, such as unavailable of data, unsuffience of base data for case tracking, unoptimize computer usage, incomplete report? and delay in reporting. Therefore, it is important to develop the information system on Early Warning system KLB Nutrition at Public Health Medical Center level supported by database facility at Cileungsi sub district. The method for this research was operational research by investigating the current system which was separated into three stages naming planning, analysis. and trial system. In the trial system the sample data was tested in the laboratorium. The data collection was done through interview, document study and observation. The research with conducted at UPTD Public Health Medical Center Cileungsi Sub distric. including two UPF Public Health Medical Centre and three Posyandu. The study results in the creation of prototype fur the information system on early warning system KLB nutrient. It is expected that the system could provide the data required effectively and efficiencively. The data needed could he more relevant, accurate and useful, particularly those related to the nutrient improvement program. In order the result to be useful it is important that the related government offices to be commit and to provide further supporting policy on feedback and control. |