Tesis ini dimotivasi oleh adanya tenaga kerja Indonesia yang menjadi tenaga kerja di luar negeri akibat dari pcrekonomian terbuka. TKI yang bekexja di luar negeri mendapatkan upah yang kemudian akan diririmkan ke daerah asalnya, upah ini yang kemudian disebut sebagai remitansi yang diharapkan bisa membantu keluarganya dalam memutuskan konsumsi di masa yang akan chatang. Remitansi ini juga diperhitimgkan sebagai devisa negara yang diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan daerah yang kemudian secara tidak langsung dapat meningkatkan penumbuhan nasional.Studi ini dilakukan di Indonesia, dimana sampel merupal-can tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ada di 14 kantong balai penempatan TKI yaitu di propinsi: Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Jogjakarta Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalirnantan Selatan, NTB, NTT, Sulawesi Selatan. Sampel diambil pada tahun 2001 - 2006. Menggunakan model data panel, random effect dngan persamaan regresi linier. Variabel terikat yang digunakan adalah pertumbuhan propinsi dan konsumsi propinsi, sedangkan variabel bebasnya adalahjumlah TKI dan remitansi. Pada studi pertumbuhan propinsi didapat hasil bahwa propinsi Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan NTB memberikan hasil signiiikan yang berarti bahwa remitansi memberikan pengaruh pada pertumbuhan propinsi tersebut. Tetapi banya propinsi Riau yang mcmpcrlihatkan bahwa remitansi memberikan pengaruh terhadap peningkatan pertumbuhan, sedangkan di propinsi lainnya remitansi justru mempercepat propinsi tersebut menuju pada titik konvergensi pertumbuhan. Pada hasil penelitian konsumsi, hanya remitansi di propinsi Riau, Jawa Timur, NTB, NTT saja yang memberikan pengaruh pada perubahan konsumsi. Propinsi Riau sekali lagi memberikan pengaruh yang positif sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah remitansi memberikan pengaruh pada peningkatan konsumsi. |