Kota Tangerang adalah salah satu daerab yang berbatasan langsung dengan Jakarta dengan laju pertumbuban penduduk yang cukup tingg; mempunyai potensi kerentanan terhadap transmisi penyakit HIV / AIDS, mengingat potensi dan daya tarik Kota Tangerang sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara RJ dan sebagai; daerah Industri. Kasus peredaran dan pemakaian narkotika di wilayah Tangerang meningkat tajam, rata~rata meningkat hampir 100 persen per tahun. Penelitian ini melihat faktor yang berhubungan dengan perilaku berisiko tertular HIV/AIDS pada remaja peduli HlV/AIDS di Kecamatan Ciledug Kota Tangerang yang sebagian anggotanya adalah pengguna/mantan pengguna narkoba dan terdapat juga penderita HIVIAIDS positif yang tergabung di bawah pembinaan Yayasan Pelita Ilmu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Perilaku konsumsi narkoba berisiko adalah remaja yang mengkonsurnsi narkoba dengan menggunakan jarum suntik (injecting drug user) secara berganti pakai. Disain penetitian cross sectional pada 206 responden remaja berusia 15-24 tahun yang berperilaku menggunakan narkoba suntik melalui wawancara langsung dengan berpedoman pada kuesioner, Karakterisitk remaja yang dimaksud adalah meliputi karakteristik pribadi (pengetahuan tentang HIV/AIDS,jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, status ekonomi~ posisi urutan dalam keluarga, status orang tua, dengan siapa tinggal), lingkungan sosial (keterpaparan pargaulan dengan pengguna narkoba, pola asuh orang tua, lingkungan tempat tinggal) dan karakteristik budaya. (masyarakat fanatisme .gama, daerah pendatang/campur, kegiatan di luar rumah). Hasil analisis bivanat dengan chi square menunjukkan ada 8 (delapan) vanabel yang berhubungan erat (p < O.05) dengan perilaku pengguna narkoba berisiko yaitu tingkat pengetahuan, umur~ tingkat pendidikan, status ekonomi, status orang tua, pola asub orang tua, lingkungan tempat tinggal dan kegiatan di luar rumah. Hasil uji multivariat menunjukkan bahwa model terbentuk oleh variabel tingkat pengetahan, sosial ekonomi dan pola asuh. Hasil penelitian menunjukkan 55.3 %berisiko tertular H1VlAIDS. Remaja pengguna narkoba suntik yang mempunyai tingkat pengetahuan kurang, mempunyal risiko 6,9 kali dibandingkan yang mempunyai tingkat pengetahuan baik, Remaja pengguna narkoba suntik yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi (SMU) rnempunyai risiko 5 kali dibandingkan yang mempunyal tingkat pendidikan rnenengah (5 SMU). Remaja pengguna narkoba suntik yang mendapalkan pola asuh damokrasi mempunyai risiko 5,3 kali dibandingkan mendapatkan pola asuh otoriter. Variabel yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pengguna narkoba suntik berisiko adalah tingkat pengetahuan. Dari hasil penelitian ini perlu ditingkatkan program surveilans perilaku kesehatan atau Risk Behavioral Surveillance Survey (BSS) pada remaja pengguna narkoba suntik yang komunitasnya udah jelas, misalnya di Iingkungan Lembaga Permasyarakatan (LP) Pemuda dan komunltas remaj. penYalahguna narkoba yang bergabung dalam Yayasan Pedull AIDS. Bagi Pemerintah Daerah Kota Tangerang berkoordinasi dengan KPAD (Komisi Penanggulangan AIDS Daerah) membuat regulasi kewajiban bagi seko1ah-sekolah tingkat meneogah (SLTP ke alas) untuk melakukan tes bebas narkoba secara periodik, misalnya setiap 6 (enam) bulan. Sedangkan bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) selaln melakukan penyuluhan Secara periodik tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Tangerang city is one of area bordered with Jakarta. With a high rapid growth of citizen, Tangerang is potential place as epidemic transmission of HIV/AlDS. It is because Tangerang has a potential and function as a support city of Jakarta and as industrial area. The drug dealer and drug user cases in Tangerang is sharply increasing, on average a hundred percent a year. This research is conducted to view the: connecting factor with risky behavior infected AIDS among young people who concerns with AIDS at Ciledug Tangerang. Those members are not only users and ex user but also an HIV positive. They are under Yayasan Pelita llmu which cooperated with health department. The risky drug user behavior is the Injected Drug User (IOU) young people who use drugs in turns. The cross sectional research design with 206 young people respondents on age range 15~24 years old with behavior IDU is conducted by the writer. The writer uses direct interview with the respondent along with questioner. The risky drug user behaviour infected by AIDS meant covers: personal characteristic (their knowledge about HlV/AlDS, gender, age, educational level, economic status, position in family, parents status, whom he or she lived with), social environment (friendship with drug users, parenting models, neighborhood) and cultural characteristic (religious fanatism society, creole area, outdoor activity). The result of bivariat analysis with chi-square shows there are eight close connected variables (p < 0.05) with the risky drug user behavior those are level of knowledge. age, educational level, economic status, parenting status, parenting model, social environment and outdoor activity. Multivariate test result shows that the models are formed by knowledge level. economic social. and parenting model. It shows that 55,3 percent are risked infected by HIV/AIDS The young people by Injected drugs users with low knowledge of HlV/AIDS have risk 6,9 times than young people who have better knowledge. The young people by Injected drugs users with high education level (high school) have five time risk than they who have lower education (:5 high school). The young people injected drugs users with democratic parenting model have risk 5,3 times than with otoriter parenting model the most dominant variable of injected drugs users behavior with risk is knowledge level. This research result with the surveillance health behavior program or risk behavior surveillance survei (BSS) among injected young people which a1ready known community is needed to be increased, the 'example among young people prisoner. young people drugs users community that united in AlDS care foundation. For Tangerang city government need to coordinate the local comission of AIDS tackling to make strick regulation for junior and high sehool to hold free drugs: test periodically~ for example every six months. While for institution of independence society (LSM) always do health promotion about the dangerous of drugs users periodically. |