Bekerja memiliki pengaruh yang besar pada identitas dan persepsi diri sertaharga diri individu (Feldman,1989, Perlmutter dan HaI|_1985). Tidak adanyapekerjaan yang dilakukan membuat seseorang kehilangan identitas din danaspek Iain dalam hidupnya akan terpengaruh secara negatif. Selain itu,konsekuensi terpenting dari situasi menganggur adalah hilangnya harga diri.Melihat pentingnya harga diri dalam proses mencari pekeijaan dan dampakpsikologis yang terjadi pada pengangguran terutama kemampuan protektifyang rendah terhadap sires, peneliti ingin melihat gambaran harga diri daniuga hubungannya dengan kemampuan mengatasi keadaan yang menekan(stres) dari kondisi dirinya yang menganggur.Besarnya dampak keadaan tidakmemiiiki pekerjaan atau menganggur membuat individu atau penganggurakan berada dalam keadaan stres atau tertekan. Salah satu karakteristikindividu yang diasumsikan memiliki kaitan yang kuat dengan kondisi stresadaiah pola pengendalian atau disebut locus of control (Parkes,1994).Perbedaan penghayatan stres antara individu yang memiliki locus of controlinternal dan individu yang memiliki locus of control ekstemal selanjutnya jugamempengaruhi coping atau usaha untuk menghadapi sires. Folkman danLazarus (1984) mereka memberikan batasan coping yang iebih luas meliputistrategi kognitif dan tingkah Iaku mengatasi suatu situasi yang dapatmenimbulkan sires (probiem~focused coping) dan yang disertai emosi-emosinegatif (emotion-focused coping) (Aldwin & Revenson,1987). Atwater (1983)menyatakan bahwa semakin individu memaharni dan mendekatkan situasistres pada dasar-dasar pemecahan masalah maka semakin besarkesempatannya untuk berhasii pada coping terhadap masalahnya. Daripaparan di atas_ peneliti ingin melihat gambaran locus of control yang dimilikioleh pengangguran tamatan Sekolah Menengah Kejuruan dan hubungannyadengan kemampuan coping yang dimiliki oleh pengangguran TamatanSekoiah Menengah Kejuruan. Peneliti juga ingin melihat sumbangan hargadiri dan locus of control pada strategi coping pada pengangguran SekoiahMenengah Kejuruan Untuk menjawab hal tersebut, penulis menyebarkan 200 kuesioner yangterdiri dari alat ukur harga diri dari Rosenberg, alat ukur Locus of Control dariIPC Leverson dan Ways of Coping Scale dari Folkman dan Lazarus denganmenggunakan skala yang memiliki beberapa alternatif pilihan. Denganmenggunakan teknik korelasi diketahui bahwa terdapat hubungan signinkanyang negatif antara harga diri dan locus of control dengan emotion focusedcoping (r = -0,227 dan -0267). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi harga diridan locus of control yang internal maka subyek semakin rendahmenggunakan strategi emotion focused coping. Sumbangan variabel hargadiri dan locus of control signiikan terhadap strategi coping. |