:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Analisa dampak pendidikan terhadap penghasilan di propinsi Jawa Barat

Sissy Lusiyanti Saptalia; Jossy Prananta Moeis, supervisor; Arie Damayanti, examiner; Nachrowi Djalal Nachrowi, examiner (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008)

 Abstrak

Tesis ini dimotivasi karena terdapat kecenderungan rendahnya tingkat keberlanjutan sekolah menuju jenjang yang lebih tinggi. Keadaan ini menimbulkan pertanyaan apakah gejala tersebut disebabkan return pendidikan yang rendah. Tesis ini bertujuan untuk menguji apakah pendidikan memiliki hubungan dengan penghasilan.

Studi ini menggunakan model Mincerian Earnings Function untuk melihat dampak pendidikan terhadap penghasilan. Penghasilan sebagai variabel terikat dipengaruhi oleh pendidikan dan variabel kontrol lainnya. Hasil estimasi pada data Survey Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) BPS bulan Februari 2006, menunjukkan bahwa dampak pendidikan (balk menurut kriteria years of schooling maupun kategori pendidikan terakhir yang ditamatkan) adalah selalu konsisten signifikan dan positif mempenganthi penghasilan. Artinya kenaikan dalam pendidikan selalu mengakibatkan kenaikan pendapatan. Untuk kasus Propinsi Jawa Barat diketahui bahwa rate of returns tambahan satu persen tahun bersekolah hanya menyebabkan kenaikan prosentase penghasilan sebesar 0,05%. Returns pendidikan yang rendah ini menjelaskan alasan kurangnya minat masyarakat (terutama golongan miskin) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Returns pendidikan lebih besar ditemukan pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Pada setiap jenjang pendidikan ditamatkan, ditemukan bahwa mulai dari kategori tamat SLTP sampai ke kategori tamat Universitas, penghasilan semakin meningkat sejalan dengan semakin tingginya pendidikan yang ditamatkan. Sedangkan bagi responden tamatan SD penghasilannya tidak berbeda dengan orang yang tidak sekolah/tidak tarnat SD. Keadaan ini terutama dijumpai pada kelompok responden perempuan.Bagi responden laki-laki pendidikan tamat SD masih signifikan membedakan tingkat penghasilan.

Pengaruh variabel kontrol umur dan jam kerja membentuk hubungan parabola dengan penghasilan. Secara prosentase penghasilan laki-laki lebih tinggi 0,19% dibandingkan perempuan. Dummy lokasi tempat tinggal di kota dan dummy pekerjaan di sektor formal menunjukkan penghasilan yang signifikan berbeda dan lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tinggal di desa maupun bekerja di sektor informal. Hal ini dijumpai pula pada hasil analisa pada responden pria dan wanita.

Terhadap hasil penelitian ini disarankan agar hendaknya pemerintah lebih konsisten dalam menjalankan program wajib belajar 9 tahun atau minimal sampai dengan tingkat SLTP. Kebijakan untuk mempersempit kesenjangan penghasilan antara desa-kota dan sektor formal-informal perlu lebih diintensifkan, antara lain dengan meningkatkan aksesibilitas penduduk desa menuju kota, relokasi industri ke desa, juga upaya bantuan terhadap sektor informal seperti peIatihan manajemen, bantuan permodalan bahkan pemasaran produk sektor ini.

 File Digital: 1

 Kata Kunci

 Metadata

No. Panggil : T33913
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xx, 134 pages : illustration + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Inndonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T33913 15-23-41977565 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20340664