:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Hubungan pajanan media elektromagnetik sutet 500 kv terhadap hipersensitivitas di 5 desa ( Jubang, Kendawa, Kliliran, Limbangan, Tegaf Gfagah) Kabupaten Brebes , 2006 = The relationship of electromagnetic fields exposure high voltage power lines 500 kv to hypersensitivity in 5 rural communities ( Jubang, Kendawa, Kliiiran, Limbangan, Tegal Gklgah) at Sub-Province Brebes, Z006

Defriman Djafri; R. Budi Haryanto, supervisor; Laila Fitria, supervisor; Athena, examiner ([Publisher not identified] , 2007)

 Abstrak

ABSTRAK
Indonesia sebagai negara berkembang pada saat sekarang ini berupaya
meningkatkan kesejnhteraan rakyat rnelalui pertumbuban indusrialisasi yang patut
didukung oleh sernua pihak. Sejalan dengan pertumbuhan dan kondisi pentingnya atas
kebutuhan tenaga listrik, Pembanguoan bidang kelistrikan dewasa ini cenderung
meningkat sejalan dengan kebutuhan energi listrik untuk berbagai pembangunan
maupun untuk kebutuhan keluarga sebsri-bsri. Salah satu sarana yang dibangun antara
lain Jaringan Saluran Udara T egangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV.
Banyaknya keluban dan masyarakel yang berada dan tinggal disekitar jaringan
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) yang kemungkinan adanya dampak
radiasi medan elektromagnet dan jalur SUTET pada populasi masyarakat di lima desa
(Jubang, Kendawa. Klikiran, Limbangan dan Tega/ Glagah) pada KTujuan dari penelitian ini adalah mendapatkan infonnasi hubungan pajanan medan
elektromagnetik yang berasal dsri SUTET 500 kV terhadap hipersensitivitas pada
populasi masyarakat di lima desa (Jubang, Kendawa, Klikiran, Limbangan dan Tegal
Glagal1) pada Kahupaten Brebes.
PeneJirian ini mengunakan desain studi cross sectional dengan jwnlah sampel
397 responden pada total populasi di lima desa (Jubang. Kendawa, Klikiran, Limbangan
dan Tegal Glagah) pada Kabupaten Brebes.
Didapatkan rata-rata lruat medan listrik di dalam rumah sebesar 0,0719 kV/m
menunjukan basil yang lebih rendah jika dibandingkan dengan rata-rata kual medan
listrik diluar sekitat rumah sebesar 0,9n2 kV/m, artinya konstribusi kuat medan listrik
di 1uar sekitat rumah yang diterima oleh responden lebih besar dengan adanya SUTET
500 kV jika dibandingkan kuat medan listrik di dalam rumah. Diperoleh lebih dari 50%
responden mengalarni hlpersensitivitas yakni sebanyak 276 (69,5%) responden dari
397 responden.
Dari analisis menunjukan basil signifikan hubungan kuat medan listrik yang
diterima responden dengan hipersensitivitas dengan POR ~ 1,94 (95%CI: 1,19-3,17)
nilai p9),01, responden yang menerima kuat pajanan medan listrik lebih dari 5 kV hn
Slandar WHO melalui IRPAIINIRC pada populasi umum (sarnpai 24 jam/hari) berisiko
1,94 (2 Kali) mengalami hlpersensitivitas jika dibandingkan responden yang menerirna
lruat pajanan medan 1istrik kurang atau sama dengan 5 kV/m. Untuk medan magnet
didapatkan besil yang sama rata-rata kuat medan magnet di dalam rumah dengan kuat
rnedan magnet di 1uar rumah yakni sebesar 0,001021 mT, sedangkan di luar sekitar
rumah sebesar 0,001650 mT.
Lama tinggal/bermukim merupakan faktor risiko yang sangat besar jika dilihat
dari nilai POR: 2,5 (95o/.Cl: 1,36-4,48), artinya tidak ada alasan lain bahwa tinggal di
bawah SUTET jelas tidak aman, orang yang tinggal/bermukim di bawah SUTET 500kV
lebih dari 10 tahun berisiko 2,5 kali mengalami hipersensitivitas jika dibandingkan
dengan orang yang lama tinggallbermukim di bawah SUTET SOOkV kurang dari 10
tahun, semakin lama bermukim/tinggal di bawah SUTET tentu semakin lama pula
responden terpajanllerpapar oleh medan e!ektromagnetik.
Perlunya peningkatan upaya promntif dan preventif tentang risiko dan dampak
medan elektromagnetik/SUTET terhadap masyarakat. Dan perlnnya penelitan lebih
lanjut dengan memperhatikan metodologi penelitian, pemilihan disain studi dan subjek
penditian serta aspek-aspek lain agar bisa memperjelas dan menemukan jalh'aban dari
kontroversi dampak medan elektromagaetik selama ini.

ABSTRACT
Indonesia as developing countries at this present moment copes increasing
prosperity of public through growth of industrialization properly supported by all
party/sides. In line with growth and condition of the importance of to requirement of
electric power, Development of electricity area these days tends to increase in line with
requirement of electric energy for various development and also for requirement of
everyday family. One of the infrastructures up is network< high voltage power lines 500
kV.
A lot of it complaint from residing public and ready to be around network high
voltage power lines 500 kV which possibility that existence of radiation impact of
electromagnetic field from network high voltage power lines 500 kV at population in
five rural communities ( Jubang, Kemiawa, Kliliran, Limbangan. Tega/ Glagah) at SubProvince
Brebes. Intention/Purpose of this research is get information the Relationship
of electromagnetic fields exposure high voltage power lines 500 kV to hypersensitivity
at population in five rural communities ( Jubang, Kendawa, Kliliran. Limbangan, Tegal
Glagah) at Sub-Province Brebes.
This research uses study design cross-sectional with number of samples 397
responders at population total in five rural communities ( Jubang, Kendawa, Kliliran,
Limbangan, Tega/ Glagah) at Sub-Province Brebes.
Got average of electric field strength within doors 0,0719 kV/rn presents lower
result if it is compared to average of electric field strength is external by around house
0,9772 kV/m, mean contribution electric field strength outside around house received by
bigger responder with existence of SUTET 500 kVs if it is compared to electric field
strength within doors. Obtained more than 50"/i, responder to experience hypersensitivity
namely 276 ( 69,5%) responder out of 397 responders
From analysis presents result of significant the relation of electric field strength
received by responder with hypersensitivity with POR = 1,94 ( 95%CI: 1,19-3,17) value
p=O,O I, responder receiving strong of electric field exposure more than 5 kV/m standard
WHO through IRPAIINIRC at population of public (to 24 hours/day) to receives risk
1,94 ( 2 Multiplied) experiences hypersensitivity if it is compared to responder receiving
strong of electric field exposure is less or equal to 5 kV/m. For magnetic field is got by
the same result average of magnetic field intensity within doors powerfully outdoors
magnetic field namely 0,001021 mT, while outside around house 0,001650 mT
Old lived/residence stripper was a real big risk factor if it is seen from value
POR: 2,5 ( 95%Cl: 1,36-4,48), mean there is no other reason that living in under SUTET
to explain not safe, man living under SUTET 500 kV more than 10 years receives risk
2,5 times to experience hypersensitivity if it is compared to man who is old lived under
SUTBT 500 kV less than I 0 years, longer residence under SUTET of course longer also
exposure of responder by electromagnetic field.
The importance of improvement of health promotion effort and preventive about
risk and electromagnetic field/ SUTET impact to public. And the importance of further
elite ·with correct research methodologies. election designs study and research subject
and other aspects that can clarifY and finds answer from electromagnetic field impact
controversy till now.

 File Digital: 1

Shelf
 T32489-Defriman djafri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T32489
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : [Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2007
Program Studi :
Bahasa :
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xii, 81 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T32489 15-19-913802360 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20341096