Salah satu transisi gaya hidup yang teljadi adalah perubahan perilaku makan. Hal ini terutama paHng berdampak pada kaum perempuan karena bagi perempuan penting sekali untuk tedihat cantik dan menarik dengan tubuh yang kurus dan tinggi (Logue, 1998). Salah satu caranya adalah dengen berdiet berlebihan yang dapat menjurus ke arah Perilaku Makan Menyimpang (PMM) (Weiss, 2005). Walaupun peda awalnya laporan mengenai terjadinya PMM hanya terjadi di Negara Barat, sejak 5 tahun terakhir ini PMM mulai merambah ke Negara-negara di Timur (Efron, 2005). Penyebab PMM rnenurut Logue (1998), Krummel (1996), dan McComb (2001) antara lain latar beiakang etnis informan, kebiasaan makan keluarga, usia dan jenis kelamin infom1an, pengaruh citra tubuh dan konsep diri, stress, pengaruh media massa. adanya masalah keiuarga, adanya pengalaman pelecehan seksual di masa lalu, adanya anggota keluarga lain yang bermasalah dengan berat badan, adanya faktor sosial ekonomi, sosial budaya, genetik, ternan sebaya, peketjaan, ketakutan menjadi dewasa, acuan makanan, trcn makanan dan pola asuh keluarga.Prevalensi penderita anoreksia nervosa di Amerika adalah sebesar 0,5u/o pada perempuan (Holmes, 2006). Prevalensi di Jepang adalah sebesar 0,025%-0,030%. Sementara itu di Cina menurut suatu studi, prevalcnsi penderita anoreksia nervosa adalah sebesar 0,01% (Lee, 2005). Sedangkan prevalensi penderita bulimia nervosa di Amerika adalah sebesar l-3% (Holmes. 2006), Dl Asia setengah dari seluruh pasien yang melaporkan kejadian PMM adalah penderita bulimia nervosa (Lee, 2005). Prevalensi penderita PMM di Indonesia sendiri belum tercatat.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui penyebab, mekanisme, dan proses teljadinya PMM dari persepsi penderita. Desain penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif. Subjek peneltian kualitatif, akan disebut dengan lnfonnan, diperoleh sebanyak 3 informan dari mereka yang pemah/sedang mengalami PMM. Subjek penelitian kuantitatif, akan disebut dengan responden, diperoleh sebesar 397 orang diperoleh dari mereka yang belum terdeteksi mengalami PMM. Waktu pengambilan data adalah bulan Mei-Juni 2007, Data akan diambil dengan menggunakan metode wawancara mendalam untuk penelitian kualitatif dan pengisian kuesioner untuk penelitian kuantitatif.Hasil dari penelitian kualitatif menunjukkan bahwa semua informan penelitian kualitatif memiliki masa1ah dengan anggota keiuarganya, memiliki pengaruh pola asuh keluarga yang cukup besar memiliki citra tubuh dan konsep diri yang terdistorsi, dan berada di lingkungan yang tidak mendukung adanya orang yang gemuk. HasH penelitian kuantitatif menemukan prevalensi kecenderungan PMM yang terjadi di Jakarta dengan menggunakan kuesioner dari Sarafino 0994) diperoleh sebesar 37,3%. Prevalensi kecenderungan PMM di Jakarta dengan menggunakan kuesioner darl Stice (2000) diperoleh preva!ensi kecenderungan rnengalarnJ anoreksia nervosa sebesar 11,6 % dan prevalensi kecenderungan bulimia nervosa sebesar 27 %.Dari hasil tersebut diharapkan akan muncul peneHtian-penelitian lain untuk mendalami mengenai PMYI. Perlu juga dilakukan pendidikan gizi pada anak~anak sekolah dan orang tua agar dapat menurunkan dan mencegah terjadinya PMM dan dapat menerapkan perilaku makan dengan gizi yang seimbang untuk menjaga kesehatan. Orang tua juga diharap dapat menanamkan konsep diri dan citra tubuh yang benar pada anak-anaknya. One of the life style changes that occur lately is the eating behavior. This changes gives it affect mostly to women because it is important for women to look beautiful with a thin and tall body (Logue, 1998). One way to achieve this figure is to diet which can lead to eating disorders (Weiss, 2005). Even though early reports of eating disorders state that eating disorders only happens in the Western Country, in the last 5 years eating disorders has been rising in the East (Efron, 2005). The cause of eating disorders according to Logue ( 1998), Krummel (1996), annd McComb (200 I) are the patient ethnic background~ family eating pattern, age, sex, self-concept, body image, stress, mass media, family problems, sexual abuse1 members of family have a weight problem, social economic, social culture, genetics, peer influence, occupation. fear or growling up, food reference, food trends, and parenting practice.The prevalence for anorexia nervosa in the US are 05% females (Holmes, 2006). Anorexia nervosa prevalence in Japan are 0.025% - 0.030o/o, while in China, according to some studies, anorexia nervosa prevalence are 0.01% (Lee, 2005). Prevalence of bulimia nervosa in the US are 1-3% (Holmes, 2006). In Asia, half of the eating disorders reported are bulimic (Lee, 2005). In Indonesia, there hasn't been any report of eating disorders prevalence.The objective of this research is to understand about what are the cause, mechanism; and process of eating disorders. The methods in this research are qualitative and quantitative. The subjects of the qualitative research are three persons who are willing to be the subject and hove a past history of eating disorders. The quantitative subjects are 397 respondent that have not been diagnose with eating disorders. The research is being held at May~June 2007, The information are being gathered by inF depth interview for the qualitative research and by filling a self reported questioner for the quantitative research.The result from qualitative research shows that aU of the subjects have problems with their family, the parenting practice have a big influence in their life, they also have a distorted body image and poor self:.concept, and they are living in an environment that have a negative behavior towards overweight problems. TI1e quantitative research shows that using Sarrlino (!994) questioner, there are 37.3% adolescents who have a tendency toward eating disorders. By using the Stice (2000) questioner, there are 1 L6% adolescents that have a tendency towards anorexia nervosa, and 27% adolescents that have a tendency towards bulimia nervosa.From the results, we hope that there will be more research about eating disorders. There should also be a nutritional education for students and parents so they can adopt a balance diet to a healthy body. Parents should also be encourages to tell their children about the right body image and self concept. |