Anaiisis tindak tutur penolakan Bahasa Jepang oleh karyawan Jepang ditinjau dari usia dan jenis kelamin = Speech acts analysis of Japanese refusal by Japanese employees based on age and sex
Riri Hendriati;
Sheddy Nagara Tjandra, supervisor; Manurung, Sudung M., supervisor; Noerhadi Magetsari, examiner; Diah Madubrangti, examiner
(Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010)
|
Penelitian ini difokuskan pada tindak tutur penolakan bahasa Jepang yang dilakukan oleh para karyawan Jepang ditinjau dari usia dan jenis kelamin dengan tujuan mengidentifikasi ragam ungkapan dan strategi ketika menolak undangan dari pihak pelanggan, menolak ajakan yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, menolak bekerja pada hari libur dan menolak menemani atasan pada hari Minggu. Sumber data penelitian ini diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner kepada karyawan-karyawan di Jepang melalui surat elektronik. Hasil analisis menunjukkan bahwa responden berupaya meminimalisir tindakan ekspresi wajah dengan menggunakan ungkapan-ungkapan yang mengandung unsur kesantunan. Berdasarkan jenis kelamin, kelompok perempuan cenderung menggunakan tuturan yang lebih panjang. Respon penolakan langsung lebih sering digunakan oleh kelornpok laki-laki. Berdasarkan usia, respon penolakan langsung tanpa basa-basi hanya digunakan oleh responden usia 20-an dan 30-an. Para responden usia 40-an dan 50-an cenderung memilih tuturan yang lebih bervariasi dan panjang. Secara keseluruhan kekerapan kemunculan respon tidak langsung tinggi. This research focused on the Japanese refusal speech acts committed by Japanese employees in terms of age and sex with purpose to identify range of expression and strategies used by Japanese employees when reject invitation from customers, deny an unfavorable request for company, refuse to work on holidays and turn down to accompany their boss on Sunday. The data sources which used in this study were obtained by sending questionnaires to the employees in Japan via electronic mail. The results of this research show that respondents attempted to minimize the threat of action by using facial expressions that contain the elements of politeness. Based on sex, women's groups tend to use a longer utterance than men's group. Direct rejection response more often used by the men?s group. Based on age, direct rejection response without further ado only used by respondents age group 20s and 30s. Respondents aged 40s and 50s tend to prefer more varied and length utterances. In general the occurence of indirect response is high. |
|
No. Panggil : | T33372 |
Entri utama-Nama orang : | |
Entri tambahan-Nama orang : | |
Penerbitan : | Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2010 |
Program Studi : |
Bahasa : | ind |
Sumber Pengatalogan : | LibUI ind rda |
Tipe Konten : | text |
Tipe Media : | unmediated ; computer |
Tipe Carrier : | volume ; online resource |
Deskripsi Fisik : | viii, 151 pages : illustration ; 30 cm. + Appendix |
Naskah Ringkas : | |
Lembaga Pemilik : | Universitas Indonesia |
Lokasi : | Perpustakaan UI, Lantai 3 |
No. Panggil | No. Barkod | Ketersediaan |
---|---|---|
T33372 | 15-19-346174240 | TERSEDIA |
Ulasan: |
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20341268 |