:: UI - Tesis Membership :: Kembali

UI - Tesis Membership :: Kembali

Estimasi tingkat persaingan dalam indsutri perbankan Indonesia : pendekatan panzar-rosse model

Yan Syafri; Lubis, Andi Fahmi, supervisor (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Paska krisis ekonomi yang melanda Indonesia telah teijadi perubahan terhadap struktur industri perbankan Indonesia. Perubahan-perubahan tersebut antara Iain ditunjukan dengan berkurangnya jumlah Bank, terjadinya perubahan komposisi bank dilihat dari besaran asset, tingglnya tingkat konsentrasi perbankan dan berubahnya fokus perbankan yang semula corporate base menjadl customer base. Fenomena tersebut menunjukan bahwa sedang terjadi perubahan tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia. Hal ini yang mendorong penulis untuk melakukan analisis terhadap tlngkat persaingan dalam industri perbankan di Indonesia.
Literature mengenal pengukuran tingkat persalngan dapat dibagi dalam dua kelompok besar (mainstreams), yang pertama dlsebut sebagai pendekatan struktural (structural approach) dan kedua disebut sebagai pendekatan perilaku (behavioural approach) atau non structural approach. Pengukuran tlngkat persalngan dengan menggunakan pendekatan struktural termasuk dldalamnya adalah Structure-Conduct* Performance Paradigm (SCP) dan Efficient Structure Hypothesis (ESH). Sementara ltu, untuk pendekatan yang berbasis perilaku (behaviour) dikembangkan berdasarkan teori-teorl Chicago School dan Contestable Market Theory (CMT).
Untuk mengukur tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia akan dlgunakan pendekatan yang berbasis perilaku yaitu dengan menggunakan Panzar - Rosse model. Pengukuran tingkat persalngan tersebut akan dilakukan terhadap seluruh bank dalam periode 2000 - 2006 serta membandingkan pada dua perlode berbeda yaitu 2000 - 2002 dengan 2003 - 2006. Selain ltu, juga akan dilakukan pengukuran tingkat persaingan per kelompok bank yang dibedakan antara kelompok Bank Besar dan kelompok Bank Kecil.
Penelitian ini dilakukan terhadap 125 bank yang beroperasl di Indonesia sampai dengan Desember 2006. Sumber data berasal dari Iaporan publikasi triwulanan bank-bank tersebut yang terdapat di website Bank Indonesia. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur tingkat persaingan tersebut adalah generalized least square (GLS) panel data. variabel-varibel yang digunakan dalam analisls ini terdiri dari variabel terikat (dependent variable) berupa rasio pendapatan bunga terhadap total asset (PBTA). Sedangkan variabel bebasnya (independent variable) terdiri dari rasio biaya bunga terhadap total dana (BBTD), rasio blaya personalia terhadap total asset (BPTA) dan rasio biaya modal fisik terhadap total asset (BMFA). Ketiga variabel ini merupakan input utama.
Sementara itu, untuk varibel penjelasnya terdiri dari rasio equity terhadap total asset (ETA), rasio kredit terhadap total asset (ETA), rasio non performing Ioan (NPL), rasio antar bank terhadap total dana (ABTD) dan rasio giro terhadap total dana (GTDA). Variabel-varlabel ini disebut sebagai bank specihc factor (BSP). Adapun variabel penjelas tambahan adalah rasio pendapatan Ialnnya terhadap total asset (PLTA). Hasil akhlr dari estimasi ini adalah diperolehnya nilai H-statistik yang merupakan penjumlahan dari koefisien BBTD, BPTA dan BMFA.
Hasll estimasi model regresi majemuk data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model terhadap 125 bank umum selama perlode tahun 2000 - 2006, 2000 - 2002 dan 2003 - 2006 menunjukkan hasil yang relatif sama, yaltu tingkat persaingan dalam industri perbankan Indonesia tergolong ke dalam monopolistic competition. Namun, jika dibandingkan antara dua periode penelitian yang berbeda diketahui bahwa nilai H-statistik periode 2003 - 2006 leblh tlnggi dibandingkan periode 2000 - 2002. Perubahan nilai H-statistlk tersebut menunjukan adanya perubahan tingkat persalngan dalam industri perbankan Indonesia secara keseluruhan. Selain itu, jika dilihat per kelompok bank, meskipun kondlsi persaingannya sama yaitu monopolistic competition, namun tingkat persalngan pada kelornpok Bank Kecil leblh tinggi dibandingkan kelompok Bank Besar.
Sesuai hasil penelltian tersebut diatas, maka kebljakan-kebljakan yang telah dllakukan Bank Indonesia seperti kebljakan persyaratan modal disetor yang tinggi (Rp3 trilliun), kebijakan pembatasan merger (total asset bank hasil merger tidak boleh > 20% total asset perbankan), serta kebijakan untuk memperkuat permodalan Bank sebagalmana tercantum dalam Arsitektur Perbankan Indonesia, dapat terus dlpertahankan untuk memellhara tingkat persaingan yang sehat dalam industri perbankan Indonesia.

 File Digital: 1

Shelf
 T34366-Yan Syafri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

No. Panggil : T34366
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; computer
Deskripsi Fisik : xiii, 143 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T34366 15-19-961149445 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20341306