Full Description

Cataloguing Source LibUI ind rda
Content Type text (rdacontent)
Media Type unmediated (rdamedia); computer (rdamedia)
Carrier Type volume (rdacarrier); online resource (rdacarrier)
Physical Description xvii, 76 pages : illustration ; 30 cm. + Appendix
Holding Institution Universitas Indonesia
Location Perpustakaan UI, Lantai 3
 
  •  Availability
  •  Digital Files: 1
  •  Review
  •  Cover
  •  Abstract
Call Number Barcode Number Availability
T33265 15-19-378398667 TERSEDIA
No review available for this collection: 20341552
 Abstract
ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai hubungan antara kelompok risiko dengan tingkat kekerapan, keparahan dan besaran jaminan kecelakaan kerja yang dibayarkan pada Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam rangka mengkaji pengelompokkan risiko sesuai dengan PP No.14 Tahun 1993 yang berlaku saat ini. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain korelatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelompokkan risiko sangat erat hubungannya dengan premi yang harus dibayar oleh masing-masing kelompok tersebut. Oleh karenanya, untuk menilai apakah premi yang berlaku saat ini masih relevan atau tidak, harus dilakukan kajian terhadap konsep premi yang ideal yang dikcmukakan oleh John H Magee, 1995. Setelah dibandingkan dengan konsep tersebut, ternyata premi saat ini hanya memenuhi 1 dari 4 syarat premi ideal yaitu premi haruslah adekuat. Sedangkan disisi lain premi saat ini cenderung berlebihan/excessive, tidak adil dan tidak fleksibel. Berdasarkan data kecelakaan kerja tahun 2007-2009 dari PT. Jamsostek, yang kemudian dianalisa linieritas datanya dengan menggunakan diagram pencar atau scatter plot untuk melihat adanya hubungan antar variabel, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara kelompok risiko dengan tingkat kekerapan, keparahan maupun besaran jaminan kecelakaan kerja yang dibayarkan. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa sistim pengelompokkan risiko yang saat ini berlaku sudah tidak sesuai lagi untuk digunakan sebagai dasar penentuan premi jaminan kecelakaan kerja. Untuk itu disarankan untuk segera dilakukan evaluasi ulang terhadap sistim pengelompokkan risiko tersebut sekaligus melakukan kajian mendalam terhadap sistim pengelompokkan risiko yang lebih memenuhi unsur premi ideal.