:: UI - Tesis Open :: Kembali

UI - Tesis Open :: Kembali

Perencanaan Penanggulangan Keadaan Darurat Transportasi Darat Bahan Kimia Butadiene Rute Bojonegara-Cengkareng pada PT BASF Indonesia Tahun 2006 = Emergency Response Plan During Butadiene Road Transportation from PT. ARBE Indonesia to PT. BASF Indonesia (Bojonegara-Cengkareng Route) in 2006

Nelvy Roza; Fatma Lestari, supervisor (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007)

 Abstrak

Salah satu industri yang berkembang pesat pada saat ini adalah industri kimia, yang mempunyai tingkat risiko yang tinggi dalam melakukan aktifrtas produksinya. Kegagalan dalam mengendalikan potensi bahaya-bahaya yang mempunyai risiko tinggi ini dapat menyebabkan terjadinya keadaan darurat dan dapat mengancam keselamatan iiwa, kerusakan propeni dan lingkungan sekitamya yang menyebabkan banyak kemgian yang besar baik diaiami oieh perusahaan dan lingkungan sekitarnya.
PT. BASF Indonesia merupakan saiah satu industri manufaktur kimia ada di Indonesia. Untuk memenuhi kebutuhan produksinya PT. BASF indonesia melakukan pengambilan dan pengisian butadien dari terminal penimbunan di Bojonegara ke tempat pengolahan di Cengkareng dan pengangkutan ini hampir dilakukan setiap hari atau tergantung kebutuhan. Daiam melakukan pengangkutan ini, lidak menutup kemungkinan teriadinya keadaan darurat, untuk itu periu adanya pencegahan dan prosedur untuk menanggulangi keadaan darurat tersebut.
Tujuan peneiitian ini adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat timbul selama pengangkutan butadiene, memperkirakan risiko yang terjadi serta mengevaluasi prosedur penanggulangan keadaan darurat pada saat pengangkutan butadiene. ldentmkasi resiko yang dilakukan menggunakan metode identifikasi bahaya yang berdasarkan penelusuran MSDS dan TREM Card untuk menentukan sifat toxicity, karsinogen, fiammability. Evaiuasi resiko yang dilakukan menggunakan analisa konsekuensi yang berdasarkan fenomena iedakan, contohnya melakukan perhitungan BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion) untuk menentukan diameter maksimum, tinggi dan durasi jika teriadi BLEVE. Evaluasi yang dilakukan adalah dengan membandingkan dengan siandar yang digunakan agar dapat diketahui prosedur ini sudah sesuai dengan standar atau belum.
Program mencegah terjadinya situasi keadaan darurat yang dilakukan oleh PT. BASF Indonesia adalah memeriksa kendaraan sebelum melakukan pmses pengambiian dan pengangkutan, kualiiikasi pengemudi yang membawa kendaraan, peralatan yang digunakan untuk keadaan darurat (seperti pemadam kebakaran, safety shoes, helmet, gloves). Pemeriksaan kendaraan ini meliputi kondisi kendaiaan, kualiiikasi pengemudi adalah SIM, pengetahuan pengemudi tentang cara atau langkah-langkah dilakukan jika terjadi keadaan darurat.
Prosedur penanggulangan keadaan darurat meliputi tentang kebijakan perusahaan, analisa risiko, organisasi tim penanggulangan keadaan darurat, sarana dan prasarana, tindakan penanggulangi dan pelatihan dan simuIasi. Tindakan untuk menanggulangi keadaan darurat terhadap produk dan korban yang dimiliki oleh PT. BASF Indonesia mengacu kepada Trem~Card dari United Nation dan MSDS masing-masing produk. Tindakan ini telah didistribusikan kepada semua personil yang tenibat dalam organisasi keadaan darurat Prosedur yang dimiliki oleh perusahaan ini sudah direvisi, sudah dilakukan pelatihan untuk menanggulangi keadaan darurat tetapi pelatihan dan simulasi pada saat pengangkutan butadiene belum dilakukan. Organisasi atau tim penanggulangan, prosedur keadaan darurat, sarana dan pmsarana yang sudah baik tidak akan dapat tenaksana dengan semestinya karena belum pemah dirakukan pelatlhan dan simurasi untuk menanggulangi keadaan darurat sehingga apabila menghadapi keadaan darurat yang sebenamya akan terjadi kebingungan untuk melaksanakannya.

Chemical industry is one of the fast growing industries which have a potential high risk during its production activities. The failure ln controlling the potential high risk may create emergency situation and endanger its employee safety, property damage, and surrounding environmental damage that may impact on company and environmental losses.
PT. BASF Indonesia is one of chemi l manufacture which has an obligation to manage the hazard and potential risk as the consequences of industrial activity. In order to maintain the hazard and potential risk in creating negative impact to company or environment, a preventive and emergency response action is needed. During transport and tilhng site butadiene from hoarding terminal in Bojonegara to the production in Cengkareng is one of production pfowss carried out of by the BASF Company. These activity are conducted every day and depending on the companys need. During the transportation process, it is likely to occur emergency situation, hence it needs a preventive action and procedure to control this situation.
The objective of this study are to identify the potential risks that may occur during butadiene transportation, estimate the risk and evaluate the emergency response procedure of the butadiene transportation process. The risk identification was conducted using hazard identification method, based on scientific literature (MSDS and TREM Card) to detemtine the carcinogenicity and flammability. Risk evaluation was conducted using consequence analysis based one of explosion phenomena : BLEVE (Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion) which calculate duration (time in second), maximum height (m) and distance (m) of BLEVE explosion. The evaluation is conducted based on comparison analysis between company procedure against cunent local and intemational standard. comparison analysis between company procedure against current local and intemational standard.
The prevention program of emergency situation implemented at PT. BASF Indonesia includes the vehicle check prior to transportation process, driver qualification, equipment related to the emergency response (tire extinguisher, safety shoes, helmet, gloves). The vehicle check determines the vehicle conditions, driver qualification include the drivers specific driving license, drive knowledge, as well as knowledge on emergency response situation.
The procedure should be documented in future where it consist of company policy, risk assessment, team organization for emergency rescue, tools and equipments, rescue action, training and simulation. This emergency control action for the material and the victim at PT BASF Indonesia refers to the TREM-Card from United Nation and MSDS for each product. This action programs has been disseminated to all individual who belong an involved to the emergency organization. These procedure has revised and these procedure developed from this study will be simulated and judgment. The organization or emergency response team, emergency situation procedure, a good tools and equipment can not be implemented properly since it has never been any training or simulation before regarding the emergency situation response so that they will panic if only facing this situation.

 File Digital: 1

 Metadata

No. Panggil : T34401
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Subjek :
Penerbitan : Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
Program Studi :
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : unmediated ; computer
Tipe Carrier : volume ; online resource
Deskripsi Fisik : xv, 107 pages : illustration ; 28 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
T34401 15-22-72977898 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20341648