Kecemasan akan kematian pada penderita penyakit yang tergolong tak dapat disembuhkan pada usia dewasa madya merupakan midlife crisis yang sering dialami dan dapat memperburuk kondisi kesehatan. Manifestasi kecemasan kematian justru dapat meningkatkan resiko kematian itu sendiri. Kecemasan akan kematian dapat diatasi bila seseorang mampu memandang hidupnya bermakna dan mempunyai keyakinan akan kehiéupan akhirat (belief in afterlife}. Kemampuan memberi makna dalam kehidupan dan meningkatkan peran belief in afterlife dapat mengarahkan individu pada penerimaan penyakit, mengarahkan perilaku pada hal-hal bertujuan dan produktif yang dengan sendirinya mengurangi kecemasan pada kemalian.Perubahan pola dan aktivitas hidup sehari-hari yang mengikuti perubahan fisik kamana penyakitnya, menuntut penderita untuk memberi makna baru terhadap perubahan-perubahan yang dialaminya, yang berbeda dengan makna yang ia berikan pada saat ia sehat. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menggali lebih dalam tentang pemaknaan hidup dan peran belief in alterlife dalam menghadapi penyakit pada penderita terminal disease.Jumlah partisipan dalam penelitian ini sebanyak empat perempuan dengan karakteristik sbb: penderita kanker stadium HI-IV, beragama Islam, berusia 40-55 tahun, status menikah/berkeluarga, dan bekerja sebelum didiagnosis sakit kanker. Pengambilan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan observasi. Alat bantu yang digunakan berupa lembar pedoman wawancara yang memuat butir-butir pertanyaan bérkaitan dengan sumber-sumber makna hidup dan aspek belief in aferlgiz, dan lembar observasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan tetap dapat menemukan makna hidup melalui realisasi nilai-niiai penghayatan, nilai-nilai bersikap, dan nilai-niiai pengharapan, walaupun tidak dapat sepenuhnya merealisasikan nilai-nilai kreatif dalam kehidupan, Temuan penelitian juga memperlihatkan bahwa belief in afterlife berperan meningkatkan penghayatan dan pengamalan keagamaan, mengarahkan sikap dan perilaku, sehingga partisipan dapat menghadapi penyakit dengan keberanian dan kcsiapan untuk menanggung penderitaan. Anxiety about death in patients with incurable diseases in middle aged adults is a common midlife crisis and can aggravate health conditions. Manifestations of death anxiety can actually increase the risk of death itseltl Anxiety about death can be overcomed if one could see his/her life to be meaninglill and have confidence in the hereafter (belief in afterlife). The ability to give meaning to life and increase the role of faith in the herealier can direct individuals to acceptance of illness, direct the behavior to those things that are productive, which in itself reduces the anxiety of death.Changes in pattems and activities of daily living that follow the physical changes due to illness, requires patients to give new meaning to the changes they experience, which differs from the meaning which they gave when they were healthy. This research was conducted in order to delve more deeply about the meaning of life and the role of belief in the afterlife in the facing their illness in patients with terminal dissease.The number of participants in this study were four women with the following characteristics: patients with stage HI-IV cancer, Muslim, aged 40-55 years, marital status married/family, and worked before diagnosed with cancer. The data was obtained through in-depth interviews and observation techniques. Equipment used were interview guide form containing the questions related to the sources of the meaning of life and aspects of belief in the afterlife, and observation sheets.Results showed that participants were able to find meaning in life through the realization of experiental values, attitudinal values, and values of hope, although they can not fully realize their creative values in life. The study's lindings also showed that belief in afterlife increases the appreciation and practice of religion, directed attitudes and behavior, so that participants can face the disease with courage and readiness to endurehardship. |